Skip to main content

Posts

Amarah Istri Pertama, Nestapa Istri Kedua

Bertahun-tahun yang lalu, hiduplah seorang duda bernama Mark yang telah menikahi seorang wanita, Lisa, setelah kematian istri pertamanya. Pada suatu sore, beberapa hari setelah pernikahannya dengan Lisa, Mark mengajak istrinya keduanya tersebut menuju sebuah rumah berlantai dua, yang awalnya Mark bangun untuk istri pertamanya. Tidak mengharapkan kejutan apa-apa dari Mark, Lisa terlihat sangat bahagia ketika melihat rumah yang Mark bangunkan untuknya tersebut. Rumah tersebut tidaklah besar, kecil, tapi sangat nyaman untuk ditinggali. source: https://i.ytimg.com/vi/DqLgMgQVs8E/maxresdefault.jpg Beberapa tahun kemudian, setelah pernikahannya dengan Lisa, Mark mendapatkan kejutan. Kabar bahagia datang dari Lisa. Lisa mengatakan kepada Mark bahwa ia mengandung anak kembar. Mark sangat bahagia ketika ia mendapatkan kabar tersebut dari Lisa, ia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia akan mendapatkan dua anak sekaligus. Tetapi dibalik kebahagiaan itu, Mark mulai gelisah akan m

Pisang Misterius

* Cerita ini ditulis berdasarkan pengalaman teman penulis yang ia alami ketika kecil. “Mak gatel mak” teriakku sambil menggaruk garuk kaki ku yang mulai berair karena garukanku. Ibu ku yang sedang memasak di dapur pun dengan tergopoh-gopoh berlari ke arahku. “Solet” (alat memasak yang digunakan untuk menggoreng)   kecil masih berada di tangannya. “Aduh ojo dikukur le” ( Aduh jangan digaruk nak) kata ibuku sambil menyingkirkan tanganku yang sekarang penuh dengan air yang keluar dari penyakit kulit yang sudah ku derita selama beberapa tahun ini. “Gatel tenan mak” isak ku sambil memandang ke arah ibuku “Yowes, kita tunggu bapak aja ya, besok kita berangkat ke puskesmas” kata ibuku sambil membopong tubuh kecilku ke dapur “Kakinya direndem air anget dulu ya biar ga gatel” lanjutnya lagi sambil meraih sebuah ember kecil berwarna hitam. Aku pun hanya mengangguk pelan sambil merasakan gatal yang teramat sangat.  “Mak salepnya mana?” tanyaku  “Salepnya habis le” kata

Bali Sadhar Tengah

      Hi Guys, how are you? Today I am going to give you a brief review of how my village looks like. Well it is not a review tho, because I am not eligible to do that. Who I am thinking LOL? A village analyst? LOL. What I am going to do now is giving you a brief description, that’s it. Sunrise behind my home in Bali Sadhar Tengah BUT WHY DO YOU DO THAT? I don’t know, this idea came to my mind at sudden. When I was walking to my rice field near my home suddenly I was thinking of writing an article telling how my birth place looks like. SO please now, those still wondering and grumbling on it, leave my blog at instant, hahahha. I was just kidding, if you leave, who else gonna read my lame writing, so please stay! WHAT IS YOUR VILLAGE CALLED WHAT IS THE STORY BEHIND IT? This is the part that I like the most, talking about a history of something. First thing first, my village is called Bali Sadhar Tengah. One thing that I like from my village name is that whenever peo