Skip to main content

4 ALASAN KENAPA GUE SUKA SENATE HOUSE

 
               Halo semuanya, balik lagi di Kebun Cerita. Pada kesempatan kali ini, gue bakalan membuat sebuah tulisan mengenai alasan kenapa gue suka Senate House. Tulisan kali ini masih berbicara mengenai sebuah fasilitas yang terdapat di University of Bristol.
Senate House Adapted from http://www.brayandslaughterltd.co.uk

     1.         Apa itu Senate House?
Ruangan belajar di sisi kiri Senate House (thetab)
Senate House adalah sebuah bangunan milik University of Bristol yang terletak di Tyndall Ave, Bristol BS8 1TH. Bangunan ini terdiri dari beberapa lantai (gue lupa ada berapa banyak lantainya) yang mana lantai pertama atau biasa disebut ground floor diperuntukan bagi mahasiswa untuk belajar. Terdapat tiga ruangan belajar di bangunan ini, satu di masing-masing sisi/sayap kanan dan kiri bangunan dan satu di tengah bangunan. Ruangan belajar di sayap kanan dan kiri bangunan diperuntukan bagi mereka yang membutuhkan suasana tenang. Ruangan ini sebenarnya bukan silent study room karena tidak ada tulisan atau pertanda yang tertempel untuk menandakannya. Tapi, mungkin karena sudah menjadi general agreement, mereka yang berada di ruangan-ruangan ini biasanya akan terlihat lebih tenang dan serius dalam belajar-lain halnya di ruangan tengah yang notabene adalah ruangan terbuka dimana para mahasiswa biasa terlihat asyik mengobrol. 
Pada hari-hari biasa, teaching week, Senate House tidak akan terlihat ramai, hanya sedikit saja yang belajar di dalamnya. Namun pemandangan lain akan terlihat pada saat menjelang ujian atau deadline disertasi ataupun tugas kuliah. Banyak mahasiswa akan berbondong-bondong datang ke bangunan ini untuk belajar. Beberapa, to their extreme, akan datang sebelum fajar menyongsong. 
Ruangan Belajar di sisi kanan (kendallkingscott)                      
Di kalangan mahasiswa, bangunan ini memang sangat populer. Beberapa, termasuk gue, bahkan ada yang menyebutnya sebagai a second home saking cintanya kita akan bangunan study centre ini.  Nah di section berikutnya, gue bakalan memberi alasan kenapa gue sangat suka dengan tempat belajar ini.

 
    2.  Alasan Kenapa Gue Suka Senate House
§  Buka 24/7
Yes, alasan pertama kenapa gue suka banget dengan Senate House adalah karena bangunan ini bisa diakses setiap saat dalam seminggu. Dengan kondisi ini, gue bisa pergi kapan aja gue suka-hal yang ga bisa gue lakuin di study centre lain di universitas ini yang biasanya tutup jam 7 atau 8 malam.

§  Air Panas Gratis
Salah satu fasilitas yang di sediakan Senate House adalah fasilitas air panas gratis. Fasilitas ini merupakan sumbangan dari  alumni University of Bristol. Dengan air panas ini, gue bisa bikin kopi/teh/cokelat ataupun ngerebus mi instan kapan pun gue mau. Air panas ini telah berjasa menghemat beratus-ratus pounds uang jajan gue-I am not kidding when saying this. Dengan harga kopi per gelas yang bisa menjadi 2 pounds, gue bisa saja menghabiskan 20 pounds dalam seminggu yang jika ditotal dalam satu bulan bisa mencapai 80 pounds. Oh my…

§  Dekat Dengan Tempat Sholat
Alasan personal selanjutnya kenapa gue suka Senate House adalah karena tempat ini dekat sekali dengan tempat sholat. Perlu diketahui, di University of Bristol hanya terdapat beberapa tempat sholat dan salah satunya adalah yang terletak di sebelah Senate House. Dengan belajar di sini, gue hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 menit untuk berjalan ke tempat sholat. Waktu yang sangat singkat dibanding jika gue belajar di fakultas yang jaraknya bisa mencai 10 minutes walking distance.

§  Ga Ada Staff
Senate House adalah salah satu dari beberapa study spaces di University of Bristol yang tidak memiliki penjaga atau staff. Salah satu alasan akan hal ini mungkin karena bangunan ini tidak menyatu dengan library sehingga tidak memerlukan pengawasan. Dengan tidak adanya staff, gue bisa berbuat apa aja yang gue mau. Gue ga perlu canggung. Gue bisa tidur, joget, bercanda, bersuka ria dan berpesta. I am kidding about the last one, you cannot have a party, off course, inside a study space. Namun, dibalik ‘keindahan’ atas tidak adanya staff di Senate house, terdapat beberapa kekurangan. Keamananya mungkin menjadi kekurangan pertama. Walaupun terdapat CCTV di setiap sudut ruangan, absennya penjaga di Senate House berhasil membuat gue was-was setiap kali gue meninggalkan buku atau laptop di atas meja. Gue selalu takut kalau ada yang mengambil kesempatan dan berbuat tidak baik. We never know hati orang kan? Alasan kedua adalah seringnya pengecekan kartu identitas oleh security universitas. Dalam satu hari saja, pengecekan kartu identitas bisa terjadi dua hingga tiga kali. Walaupun tujuan pengecekan ini bagus untuk mengantisipasi masuknya pihak luar ke dalam bangunan, intensitas yang sangat sering ini bisa membuat tidak nyaman, terlebih di saat kita sedang khusyuk belajar.

Baiklah sekian tulisan yang bisa saya berikan mengenai 4 alasan kenapa gue suka sekali Senate House. Perlu diingat, apa yang gue jabarkan di atas adalah pandangan personal saja dan tidak menjamin keakurasian keadaan fasilitas belajar ini. Karena, walaupun gue sangat suka sekali tempat belajar ini, tetap saja terdapat mereka yang tidak menghargai keberadaannya.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

Batu Badaong || Maluku Folklore

Once there, in a village located in Tanimbar Island (Maluku), there lived a rich man with a wife and 2 children that had already been teenagers. The children were extremely spoiled by their father so that they became lazy conceited children. They lives were so dependent upon other people. There were a lot of servants at their home. One day, the father passed away. Instead of being more mature because of the fact that they had no longer their father around, they were getting more spoiled. Their attitude toward their servants were not getting better. They often said rude words, and because of that all servants in their home felt that they couldn’t stay longer. They felt that they couldn’t accept to be treated in that way. ( To read the st ory in Bahasa Indonesia  click here) Then one day, all the servant left the home. Knowing that she had no longer people that could help her, the mother now took care of all the job at the house. Cleaning, cooking, watering flower, washi...

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu...