Hi semua, lama tak jumpa. Akhir-akhir ini gue lagi sibuk dengan
tugas kuliah dan tugas ahir. Itulah sebabnya gue ga ada waktu untuk menulis blog.
Tapi jangan khawatir, mulai hari ini gue akan berusaha untuk aktif kembali
membagikan pengalaman gue, khususnya ketika gue kuliah di Inggris.
Nah sebagai postingan pembuka setelah lama tidak menulis, gue
akan membagikan sekelumit kesan-kesan yang gue rasakan ketika kuliah di
University of Bristol .
Gue dan teman kelas |
1.
Dosen
yang lebih friendly
Jujur
hal pertama yang gue rasakan di bulan-bulan pertama kuliah di University of Bristol adalah
dosen-dosen di sini lebih tidak 'kaku', dalam artian mereka sangat bersahabat dan
terbuka dengan opini yang disampaikan oleh mahasiswa. Bahkan saking menghargainya
mereka dengan opini mahasiswa, mereka jarang sekali memotong pendapat mahasiswa meskipun
apa yang diutarakan mahasiswa tersebut bertentangan dengan pendapat mereka dan agak tidak masuk akal.
2.
Sistem
Penilaian yang Holistic
Nah
karena di sini gue belajar postgraduate study, system penilian yang pihak
kampus berikan kepada gue bukan paper-based test layakan anak undergraduate. Mereka menilai pencapaian
(kebanyakan ) mahasiswa postgraduate di sini dengan memberikan tugas menulis essay.
Terdengar gampang si, namun believe me it’s
not an essay task. Why? Karena ketika menulis essay lo harus menyusun argument
lu dengan baik dan lo ga bisa asal meletakan opini tanpa ada statement pendukung atau fakta yang
menguatkan argument lo.
Jadi,
hal yang gue rasakan ketika menulis essay adalah, gue merasa bodoh dan kurang
membaca karena gua sangat-sangat minim akan informasi. Terlebih, gue harus
menulis essay dalam Bahasa Inggris, yang notabene bukan Bahasa pertama gue.
Namun di balik semua itu, gue merasakan sistem penilaian ini sangat bagus. Kenapa? Karena sistem ini menilai kemampuan dan pemahaman kita mengenai sebuah topik secara menyeluruh.
3.
Teman-teman
yang beragam
Nah
ini hal yang sangat gue suka dari kuliah di luar negeri. Gue kuliah di
University of Bristol dan mengambil jurusan TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages).Nah, mahasiswa
yang ada di kelas gue beragam dari Chinese, Korean, British, Arabic, Iranian, dll.
Malaupun secara jumlah, mahasiswa di dalam kelas didominasi oleh Chinese, gue
tetap dapat merasakan pengalam berinteraksi dengan orang yang berasal dari
budaya yang berbeda. Gue bisa belajar banyak mengenai sudut pandang mereka
tentang sesuatu; tentang teman dan waktu misalkan.
The fact that I am the only Indonesian in
my class menambah
keuntungan dalam segi berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris. Gue, mau ga mau,
harus selalu selalu berinteraksi dengan mereka menggunakan Bahasa Inggris
setiap saat. Nice !
Udah, sekian
dulu ya pengalaman yang gue bisa tulis mengenai kesan-kesan yang gue rasakan
ketika belajar di University of Bristol. Insha Allah akan gue sambung di lain
kesempatan.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete