Skip to main content

LPDP OH LPDP

     Hai apa kabar? Berhubung “membludaknya” permintaan dari pemirsa tentang pengalaman gue kemaren ikut seleksi beasiswa LPDP (Padahal ga ada yang minta :D), maka dari itu gue bakal nulis artikel tentang pengalaman gue ikut beasiswa yang tingkat popularitasnya semakin naik dari tahun ke tahun ini. Semoga apa yang gue tulis ini dapat mengilhami pembaca sekalian dan perlu diingat apa yang gue tulis ini sangat-sangat subjective dan mungkin tiap orang akan mengalami hal yang berbeda. So, don’t depend yourself only on what I said.


Kebun cerita cerita rakyat cerita daerah folklore kisah rakyat cerita rakyat tradisional kisah seram nyata cerita seram belajar bahasa inggris
PART 1
APA SIH BEASISWA LPDP?
Well bagi lo yang udah tau apa itu beasiswa LPDP mungkin ada baiknya lo langsung skip ke bagian part 2 karena part 1 gue tujukan bagi mereka yang masih minim informasi akan beasiswa ini. Oke, di sini gue akan jelaskan bahwa beasiswa LPDP adalah Layanan Beasiswa diperuntukkan kepada pemuda pemudi terbaik Indonesia. Namun demikian beasiswa ini menjadikan wilayah, strata sosial, dan gender sebagai pertimbangan bagi penerimanya. Besaran Beasiswa diupayakan mencukupi kebutuhan penerima beasiswa selama menjalani studi. Dengan demikian, penerima beasiswa dapat berprestasi  Penerima Beasiswa adalah seluruh pemuda-pemudi yang berkewarganegaraan Indonesia yang memiliki prestasi akademis di jenjang pendidikan sebelumnya. Disamping itu, penerima beasiswa juga diharapkan memiliki jiwa kepemimpinan dan mempunyai komitmen untuk berkontribusi bagi Indonesia. (Sumber: http://www.lpdp.depkeu.go.id/beasiswa/)
Oke dari paparan di atas, dapat gue simpulkan kalau beasiswa ini untuk semua anak bangsa Indonesia, tanpa kecuali dari berbagai daerah di Indonesia, yang berprestasi dan layak (menurut standard mereka). Beasiswa ini mencakup semua biaya yang diperlukan mulai dari biaya SPP, biaya registrasi, biaya hidup dan makan dan trasportasi, biaya buku, dan biaya kesehatan. Jadi dengan kata lain, you just have to prove them that you are quite eligible and they will provide you everything you need financially to pursue your goal.
Quite interesting scholarship, innit? Karena beberapa beasiswa yang gue sempet ikuti dan gue ga lolos wkwk, ada yang cuma menjaring sebagian besar awardee dari wilayah Indonesia Timur saja sehingga mereka yang dari wilayah Indonesia bagian barat memiliki kesempatan yang lebih kecil jika dibandingkan, selain itu ada juga beasiswa yang hanya memberikan biaya SPP dan sebagian biaya hidup sehingga kita masih harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan lain nantinya. Nah LPDP ini bisa disebut a whole-packaged scholarship lah.
Nah kalau seumpamanya lo tertarik buat ikut beasiswa ini, lo bakal dihadapkan dengan 2 tahap seleksi yaitu seleksi administratrif dan seleksi substansi. Nah di Part 2 dan 3 gue bakal ceritain pengalaman gue ikut kedua seleksi ini, so keep reading homey. J

PART 2
SELEKSI ADMINISTRATIF

Nah, bagian pertama dari seleksi beasiswa LPDP adalah seleksi administrative yang dilakukan 4 kali dalam setahun. Untuk tahun 2016, gue ikut yang Batch ke 3. Sebelum gue berbicara lebih lanjut, mungkin ada baiknya gue kasih info periode batch LPDP tahun 2016 buat lo, mungkin aja lo tertarik.
Kebun cerita cerita rakyat cerita daerah folklore kisah rakyat cerita rakyat tradisional kisah seram nyata cerita seram belajar bahasa inggris
Catatan: Pendaftaran Batch ke-4 udah mau tutup bro, tanggal 14 Oktober, so if you are ready with everything you need (the files required) you had better be hurry. Tapi kalo lo belum siap akan semuannya, mending lo bersabar buat daftar tahun depan aja. Don’t lose hope, everything meant for us won’t go away, will they?
Oke waktu Batch ke 3 kemaren gue udah prepare dari bulan April kalo gue ga salah. Jadi gue bikin akun dulu pastinya di sini
(http://beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/index.php/user/create) make sure lo ngisi datanya dengan benar ya terutama pilihan universitasnya. Karena once it’s submitted lo ga bisa ngubah universitas tujuan lo dari akun itu. (Tapi kabar baiknya, ketika lo berhasil lulus semua tahap seleksi LPDP lo diperkenankan, pastinya atas persetujuan pihak LPDP, buat mengubah universitas tujuan 1 kali aja.
Nah kemaren, waktu gue daftar, hal yang agak merepotkan adalah menyiapkan file file yang harus diupload, seperti surat rekomendasi, surat pernyataan, surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah, dan juga surat-surat yang lainnya. Oiya jangan kuatir dengan format dari surat-surat tersebut, karena pihak LPDP sudah menyediakan formatnya beserta informasi lain yang terkait dengan beasiswa dalam bentuk booklet yang bisa lo download di sini (http://beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/upload/dokumen/Booklet%20-%20Beasiswa%20LPDP.pdf)
Oiya satu lagi, jangan lupa ya surat keterangan sehat itu harus dari rumah sakit pemerintah bukan rumah sakit swasta dan juga bukan puskesmas (is puskesmas considered as a hospital though it’s owned by government? Meh, I don’t think so.) Dan buat lo yang mau ngambil beasiswa ke Luar Negeri, lo harus bikin surat tambahan yaitu surat keterangan bebas TBC.
            Kemaren, gue bikin surat keterangan sehat dan surat bebas TBC di RSUD Tangerang Selatan dan biaya yang harus gue keluarkan sekitar Rp. 400 ribu dan surat itu jadi dalam waktu 3 atau 4 hari gitu. Gue lupa. Mungkin biaya dan jangka waktu akan berbeda di tiap daerahnya, but either way ada baiknya semuanya disiapkan jauh-jauh hari. Dan satu lagi (satu satu aja terus bang -_-“) jangan lupa ya sertifikat TOEFL atau IELTS atau TOAFL (kalo mau ke timur tengah) atau sertifikat bahasa lain yang bakal lo gunain ketika lo belajar di Luar Negeri buat disiapin. Dan pun kalo lo berniat buat ambil beasiswa yang dalam negeri, TOEFL atau IELTS tetap dibutuhkan.
            Oke setelah semua file dan form terisi, dan gue udah submit. Gue pun harus menunggu pengumuman yang notabene baru diumumkan 12 hari setelah tanggal pendaftaran administrative ditutup. Because I submitted the files on June, I have to wait for about a month, and believe me waiting is the worst thing to do. Hahaha.
            Oke tanggal 27 Juli, 12 hari setelah tanggal penutupan pendaftaran aministratif, tiba. Gue dari pukul 12 malam nggak bisa tidur, gue galau. Gue udah pegang hape dari maghrib. Login ke akun buat lihat hasil (Pengumuman bakal diumumkan lewat akun dan email) tapi ribuan kali gue login dan ribuan kali gue refresh email gue, hasilnya tak kunjung datang. Pukul 12.00 27 Juli 2016, gue masih login-login ke akun tapi masih juga belum keluar. Pukul 15.00 27 Juli 2016, gue refresh email dan login, tetapi nihil. Gue pun pasrah, gue yang waktu itu masih kerja di bimbingan belajar memilih buat put away my phone from me, as I think holding in on my hand just will make my felling worse. LOL
            Ahirnya pukul 20.00 27 Juli 2016, gue balik kerja. Dan sesampainya di kamar gue coba buat login ke akun, dan masih saja belum keluar pengumuman. Galau, gelisah, gundah, gulana, gue pun meng-email CSO LPDP buat menanyakan pengumuman. “Ti-tit” bunyi hape gue (bunyinya ga gitu juga sih wkwk) tanda ada email masuk. Email dari CSO LPDP, yang isinya menyatakan kalo hasil udah bisa dilihat di akun dan email, Gue pun dengan tergopoh-gopoh membuka akun gue dan gue seneng. Ya karena gue LULUS SELEKSI ADMINISTRATIF.




PART 3
SELEKSI SUBTANSI

            Gue pun bergembira karena gue lulus tahap pertama LPDP. Gue seneng setidaknya gue udah lulus tahap pertama dan gue udah make history in my own life. Tapi gue langsung terhenyak dan teringat kat-kata Commander Paylor di film Mockingjay 2 “For what I see here, we’ve made history. But, history doesn’t stop to celebrate” Gue pun langsung tersadar dari euphoria yang memabukan ini. Gue langsung tersadar bahwa ada satu tahap seleksi lagi yang harus gue hadapain, yaitu seleksi substansi pada tanggal 9-31 Agustus 2016. (Kok lama sih kak? Adek yang cantik, nanti adek ga bakal di seleski dari tanggal 9-31 kok, adek bakal di seleksi dalam 2 hari saja atau malah cuma 1 hari saja dan tanggalnya antara tanggal 9-31 Agustus. Paham ya dek? Kakak mau lanjut nulis nih. Kalo adek nanya mulu, kakak beri juga nih…wkwkkw)
            For your information, informasi mengenai tanggal dan tempat juga mengenai run-down acara dan juga apa-apa saja yang harus disiap saat seleksi nanti bakan dikasi tahu ke lo lewat email dan juga akun LPDP. Jadi kalo notifkasi email lo off mending lo ubah ke on atau lo harus rajin buat ngecek email. Well ahirnya gue dapat email dan gue dapat seleksi pada Kamis 18 Agustus 2016, dan cuma satu hari saja. Tapi ada beberapa peserta yang dapat 2 hari juga.
            Nah, test seleksi substansi ini ada 3 proses yaitu test wawancara, test writing (gue lupa nama aslinya test apa) dan LGD (Leaderless group discussion).Oke hari H gue udah nyampe di STAN (Karena ague ambil test di Jakarta, maka testnya diadakan di STAN tapi tak menutup kemungkinan buat diadakan di tempat lain tergantung keputusan LPDP). Hari H gue datang jam 6-an pagi, wkwkkw, dengan setelan baju batik dan celana bahan yang baru gue beli malam sebelumnya dan menghabiskan biaya kurang lebih 200ribu rupiah. -_-“.
            Pertama kali gue datang, gue nyasar ama mbak-mbak peserta lain ke ruang konsumsi makan siang, wkwkkw, mungkin naluri gue yang peka dan teramat peka terhadap sesuatu yang enak. LOL. Setelah gue nyasar, dan setelah ditunjukan ruangan dimana gue seharusnya menunggu, gue pun langsung duduk di ruangan itu. Proses registarsi dilakukan jam 7.30-an kalo ga salah. Jangan lupa buat check-dan recheck berkas yang disyaratkan ya. (Oiya berkas tambahan buat seleksi ini adalah SKCK kepolisian. Lo bisa make SKCK dari polsek atau polres). Setelah proses registrasi selesai, saatnya gue nunggu buat dipanggil untuk test wawancara. Oiya urutan test ga selalu wawancara dulu karena gue kebetulan dapat wawancara dulu aja. Saat menunggu, gue lihat orang di sekeliling gue pada megang kotak kue dan aqua (sorry nyebut merk lol). Damn, mereka dapet darimana? Gue pun celingukan mirip anak kelaparan buat nyari tumpukan kotak kue yang nantinya bisa gue ambil. Malang, gue ga menemukan. Yasudahlah, mungkin itu kue mereka yang bawa bukan dari panitia. Tapi kok kayaknya dari panitia ya? Aduh sampe sekarang masih penasaran dengan risol yang ada di kotak itu. Wkwk.
            Ketika gue masih sibuk memikirkan kue, nama gue pun dipanggil. Hati gue pun berdetak lebih kencang seperti genderang yang mau perang. Gue melangkah ke dalam ruang wawancara. Ruangan yang sangat luas. Di dalamnya banyak menunggu pewawancara dengan tatapan tajamnya. Suhu ruangan yang dingin, bikin gue agak gimana gitu, wkwk. Gue pun langsung menjabati satu-persatu pewawancara (jangan lupa lo harus make a good impression to them. Shaking hand and smile honestly are two of many possible ways). Gue pun langsung duduk dan langsung disuruh explain siapa gue, wkwk in English. Oiya sebelumnya, nanti saat lo wawancara lo bakal dihadapkan dengan 3 pewawancara. Dan menurut issue yang beredar, tahap wawancara ini memiliki porsi yang besar dalam menentukan lo bakal lulus atau ga nantinya. Tapi issue itu sejauh ini belum terkonfirmasi menurut sepengetahuan gue. Ya tak apalah, issue akan semakin mengasyikan ketika ia simpang siur bukan?
            Setelah menjelaskan diri gue dengan Bahasa Inggris tentunya karena gue ambil beasiswa ke Luar Negeri (wajib pake Bahasa Inggris kalau lo ambil beasiswa ke LN), gue pun langsung diberondong pertanyaan yang kalo gue terjemahkan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:
·         Ambil Jurusan Apa?
·         Kenapa Jurusan itu?
·         Esensinya buat Indonesia kedepan apa?
·         Kenapa negera itu?
·         Kenapa bukan Negara lain?
·         Bisa adapatasi kah? Bagaimana caranya?
·         Pernah ke luar negeri sebelumnya?
·         Apa yang kurang dengan pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia? (Karena gue mau ngambil master TESOL)
·         Menurutmu Bahasa Inggris bakal merusak Bahasa Indonesia anak tidak?
·         Apa hal yang paling membuatmu terpuruk dalam hidupmu? Bagaimana cara mengatasinya?
·         Pernah putus cinta? Bagaimana cara mengatasinya?
·         Aktif di organisasi? Kenapa tidak? (kalau jawaban lo tidak begitu aktif di organisasi)
Itu lah kira-kira pertanyaannya buat gue. Sekali lagi pertanyaan ini amat sangat berbeda antara gue dan yang lainnya. Just keep in mind bahwa whatever the question is you have got to answer it honestly dan dengan tegas. Ada hal lucu waktu gue jawab pertanyaan, karena gue emang tipikal kalo ngomong itu suka melebar kemana mana kaya badan gue wkwkw, salah satu pewawancara sampe bilang “no no, enough enough” ketika gue tanya “Can I tell something else?” Wkwkw.
            Oke wawancara berlangsung kurang lebih 20 atau 30 menitan. Percaya ama gue, waktu ga akan terasa kalo lo jawab pertanyaan dengan jujur dan be whoever you are. Being unique is not a sin. Setelah gue keluar dan gue duduk di kursi tunggu, tiba tiba mbak-mbak dan mas-mas di sebelah gue langsung mendekat ke gue. Mirip kaya cowok di iklan Axe yang langsung dikerubutin cewek-cewek. Mereka langsung mengintrogasi gue, wkwkkw.
            Oke tahap kedua yaitu Writing on the spot dan LGD. Rentang waktu dari wawancara ke writing dan LGD can take hours. Gue waktu itu sempet buat sholat duhur dan tidur di masjid dulu plus makan ketoprak. Wkwk. Nah pukul 13.30-an kalo gue ga salah, nama gue dipanggil buat test Writing. Waktu itu, test writing dikumpulkan berdasarkan kelompok. Dan dalam setiap test writing akan ada 2 kelompok yang ditest-kan secara bersama-sama. Gue waktu itu kelompok 8a (kalo ga salah) dan gue langsung gabung ke kelompok itu. Puji Tuhan, Alhamdulilah, saat semua kelompok gue kumpul, kita langsung susun strategy buat LGD, yah kita make agreement buat jangan ada yang mendominasi di LGD, dan buat ngasih kesempatan berbicara yang sama buat semuanya. Deal’s made berbarengan dengan dipanggilnya kita keruang test Writing.
            Saat test writing, gue dihadapkan dengan 2 topik yang harus gue pilih salah satunya. Topiknya waktu itu soal KWh listrik yang gue ga tau sama sekali, wkwkwk dan satunya lagi tentang Polemik Perpanjangan Freeport. Gue pun pilih topic yang terahir. Gue masih paham dikit-dikit. Lo bakal dikasih waktu 30 menit. Keep in mind bahwa test writing LPDP lebih ke argumentative essay, jadi jangan lupa buat take side atas issue yang ditawarkan di topic dan juga kasi alasan kenapa lo pilih side itu. Waktu tinggal 10 menit ketika gue selesai nulis. Gue nengok kanan-kiri, masih ada yang sibuk menulis sampe berlembar-lembar. Gue meringis sedih. Gue ga nulis banyak, tapi tak apa. Yang terpenting argument gue tersampaikan dengan jelas.
            10 menit setelah test writing, test LGD dilaksanakan. Kita memasuki ruangan yang berbeda dan di dalamnya terdapat 2 pengawas yang salah satunya gue percaya sebagai psikolog buat menganalisa kematangan kita dalam menyampaikan pendapat. Topic yang kita dapat waktu itu adalah vaksin palsu. Kita diberikan waktu 10 menit buat menganalisa topic yang dituangkan dalam bentuk tulisan pada selembar kertas. Dan kita juga diberikan selembar kertas kosong buat oret-oretan. Diskusi ga akan mulai sampai ada yang inisiatif buat ngomong, dan di sini psikolog atau pengawas lainnya tidak akan menyuruh kita untuk memulai berbicara. Jadi kalau seumpanya sampai waktu habis ga ada yang ngomong, ya ga bakal disuruh ngomong ama mereka. Waktu yang diberikan pada sesi ini adalah sekitar 30 menitan.

PART 4
PENGUMUMAN

Sore itu, 22 hari setelah test subtansi. Aku duduk di bangku besi hitam sambil merasakan semilir angin. Aku (kok jadi aku sih bang? Ya gapapa neng biar kesannya lebih dramatis wkwkw) berbicara dengan santai sembari menyembunyikan gundah gulana ku akan hasil pengumuman LPDP. Jemariku sesekali menekan-nekan tombol login dan lagi, hasilnya nihil. Hasil yang sama aku jumpai ketika aku mencoba memeriksanya pagi tadi.
            Aku sedang mendengarkan salah satu temanku berbicara ketika jari jemariku dengan tidak sengaja menekan tombol refresh di browser handphoneku. Dan ketika aku melihat layar, ketika itu pula air mataku hampir jatuh. Hatiku bergetar, bibirku ingin rasanya terisak ketika dengan jelas di layar handphoneku tertulis kata
Kebun cerita cerita rakyat cerita daerah folklore kisah rakyat cerita rakyat tradisional kisah seram nyata cerita seram belajar bahasa inggris

      Oke sekian pengalaman gue ikut beasiswa LPDP. Gue ga bermaksud buat school you but I do really have some friendly advises for you to take as a considerations. Saran gue, sebelum lo dan saat lo ikut seleksi LPDP
·         Be prepared
·         Be honest
·         Mention your achievement even the smallest one
·         Believe in yourself yet….
·         Don’t forget to pray to GOD (if you are an atheist which, doesn’t bother me really, you make your own way to make yourself calm. You know better than I do).
·         Minta restu ama Ayah dan Ibu or Nyokap dan Bokap, or Babe dan Emak you named it. Believe me, among millions of people you know , they are the only one that will pray for you tirelessly)
Ahir kata, thanks for reading. Thanks for spending your precious time on my blog. Don’t forget to be awesome and always keep in your mind that being unique is alright. See ya!

Comments

  1. eedaannn... pak ceritain LGD nya kayanya kurang lengkap nih. kayanya lu harus bikin LPDP OH LPDP Part II deh pak biar seru. nanti gua baca lagi dan sambil prepare buat gelombang I 2017 wkwkwk

    ReplyDelete
  2. Wkwk..... bisa 10 lembar kalo gue ceritain secara detail waktu LGD...wkwk

    ReplyDelete
  3. Wah menginspirasi sekali 😆 selamat atas kelulusannya. Lagi prepare persiapan batch 1 nie, mohon doanya semoga lolos ya ☺️ Semangat 💪🏻 (menyemangati diri sendiri) wkwkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

Batu Badaong || Maluku Folklore

Once there, in a village located in Tanimbar Island (Maluku), there lived a rich man with a wife and 2 children that had already been teenagers. The children were extremely spoiled by their father so that they became lazy conceited children. They lives were so dependent upon other people. There were a lot of servants at their home. One day, the father passed away. Instead of being more mature because of the fact that they had no longer their father around, they were getting more spoiled. Their attitude toward their servants were not getting better. They often said rude words, and because of that all servants in their home felt that they couldn’t stay longer. They felt that they couldn’t accept to be treated in that way. ( To read the st ory in Bahasa Indonesia  click here) Then one day, all the servant left the home. Knowing that she had no longer people that could help her, the mother now took care of all the job at the house. Cleaning, cooking, watering flower, washi...

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu...