Hai pembaca blog gue, apa kabar? Di hari Senin yang
membahagiakan ini gue bakal menulis artikel tentang sebuah novel yang baru saja
gue selesai baca tadi malam. Dan novel tersebut berjudul: To Kill a Mockingbird.
Jujur, pertama kali gue baca judul novel ini, gue ga
tertarik karena dua alasan. Pertama, gue ga suka dengan covernya yang terlihat
tidak state-of-art in term of drawing. Jadi pas pertama
kali gue liat covernya yang mana menampilkan gambar burung terbang, sebuah
batang pohon dan sebuah sangkar burung di dalamnya, gue langsung berpikir bahwa
novel ini akan sangat “berat”, penuh bahasa satrawan tingkat dewa yang ga
bakalan mampu untuk dicerna kaum “jelata: kaya gue dan tentunya dengan tema
yang well I am sorry to say “boring”.
Kedua karena pemilihan kata dalam judunya “Mocingbird”.
I don’t know but it sounds like “mockingjay” for me and it gives me an
impression that the story of the novel will be so much more alike with those in
hunger games.
Tetapi, pepatah yang mengatakan “Jangan menilai buku dari cover-nya” memang benar adanya. Dengan
segala kegalauan dan kemalasan saat membaca lembar-lembar pertama novel ini,
gue ahirnya menemukan dan menyadari bahwa novel ini jauh berbeda dengan apa
yang gue bayangkan sebelumnya. Dan ceritanya, beuhhh! Jangan Tanya lagi. It’s
a masterpiece! Sampai tulisan ini dibuat, cerita dan portrait mental dari
cerita di novel ini masih terbayang-bayang di pikiran gue.
A. Ceritain apa sih bang novelnya?
Well sebelum gue ungkap dan sajikan kepada kalian tentang general story of the novel, maybe I sho’
tell you about the setting and the characters of the novel. Oke jadi
setting tempat dan waktu dari novel ini adalah pada sebuah tempat yang bernama
“Maycomb” di Alabama, Amerika serikatpada tahun 1930-an. Banya karakter
terkibat dalam novel ini diantaranya adalah: Jem, Scout, Atticus( bokapnya Jem
dan Scout), Dill (temannya Jem dan Scout), Boo, Tom, dan masih banyak lagi.
Well, I have provided you with the information of the
setting and characters of the novel. Now, let’s move on what the story is
generally about. Oke jadi novel
ini secara umum menceritakan tentang kehidupan Scout dan Jem. Sebenarnya lebih
menitikberatkan pada kehidupan Scout tetapi jarena Scout dan Jem adalah kaka
beradik yang sepertinya tidak pernah pisah maka penitikberatan cerita pada
mereka berdua.
Selain kehidupan Scout dan Jem, novel ini juga menceritakan kehidupan di
Maycomb secara umum berserta konflik konflik pribadi maupun konfilk umum yang
terjadi di sana. Konflik pribadi yang diceritakan dalam novel ini contohnya
adalah bagaimana Jem yang notabene adalah kakak dari Scout tidak mau bermain
dengan Scout saat disekolah dengan alasan Scout masih kelas 1 dan ia kelas 3
jadi mereka aren’t supposed to be playing
together at scholl but as long as they are at home playing together is fine. Terus
cerita dima Scout dimarahi oleh gurunya di kelas 1 yaitu Miss Caroline karena
dia bilang ke gurunya kalau Atticus, ayahnya, mengajarkan cara membaca di
rumah. Lah kok dimarahin? Karena di Maycomb pada saat itu, sangatlah salah
untuk mengajarkan membaca pada seorang murid kecuali ia sudah kelas 3. Wow what an eyebrow-raising phenomenon,
isn’t it? Ya tapi itulah seni dan keuntungan dari membaca novel, kita bisa
secara tidak langsung tahu dan mempelajari kebudayaan sebuah tempat pada kurun
waktu berbeda.
Well, itu contoh konflik pribadi yang ada dalam novel. Lantas contoh
konflik sosial yang ada dalam novel menitik beratkan pada isu rasisme yaitu
masyarakat kulit hitam yang pada waktu itu masih dipadang sebgai second-class di Amerika ya. Jadi
ceritanya ada kasus pemerkosaan yang terjadi di desa Maycomb yang melibatkan
Mayella Ewell sebagai korban pemerkosaan, doi itu gadis kulit putih dari
keluarga Ewell yang dikenal sebagai keluarga miskin dan tidak berpendidikan,
dan Tom Robinson, pemuda kulit hitam berumur 25 tahun, sebagai tersangka. Pada
saat itu sudah bukan rahasia umum lagi, jika ada sebuah permasalahan yang
melibatkan seorang kulit putih dan seorang kulit hitam, maka dapa dipastikan
pemenangnya adalah seorang kulit putih apapun permasalahannya. Nah, dalam kasus
pemerkosaan ini, Atticus ditunjuk langsung oleh seorang hakim di Maycomb untuk
menjadi pengacara Tom Robinson, dan ia pun menyetujuinya, walaupun ia tau bahwa
keputusannya adalah keputusan yang tidak lazim dan banyak ditentang untuk di
ambil pada waktu itu.
B. Abang suka novelnya? Kok bisa suka si Bang?
Gue suka banget dengan novel ini. Karena setidaknya 3 alasan. Alasan
pertama yaitu jalan cerita novel ini yang variatif dan terasa kesan “adventorousnya”. Karena focus utama
cerita novel ini dalah kehdupan Jem dan Scout dan juga masyarakat Maycomb, maka
plot serita di novel ini tidak monoton. Beragam kisah diceritakan di novel ini,
mulai kehidupan Jem, Scout, dan Atticus di rumah, kehidupan Jem dan Scout di
sekolah, Kehidupan dna konfil antara Scout dan sepupunya, petualangan Jem,
Scout, dan Dill memata-matai rumah Boo, dan masih banyak lagi. Dengan beragam
jalan cerita yang diduguhkan, gue ga merasa bosen sedikitpun ketika membaca
novel ini.
Alasan kedua yaitu bagaiman penulis bercerita dalam novel. Dengan
menggunakan sudut pandang orang pertama (I atau Saya) penulis dengan “enak”
menyuguhkan cerita dengan bahasa yang sangat mudah dipahami. Karena “I” dalam
cerita mengacu pada Scout maka ada beberapa istilah-istilah dalam novel yang
tidak dijelaskan secara eksplisit. Contohnya ketika I (Scout) bertanya kepada
Atticus pengertian “rape”. Well, Atticus
then answered the question in a term that I think is not related to the rape
itself but it sounded acceptable to the young lady’s ear. Juga ketika Scout
bertanya kepada Aunt Alexandra bagaimana ia diciptakan, dan Aunt Alexandra berkata
bahwa ia dikirim Tuhan melalui cerobong asap. LOL
Alasan
terahir kenapa gue suka novel ini adalah karena novel ini sarat akan nilai
moral. Ketika kalian membaca novel ini,mungkin tanpa sadar kalian akan “dijejali”
oleh ideology penulis. Tetapi jangan khawatir, ideology yang penulis coba
sampaikan dalam novel itu bagus kok (menurut gue LOL). Contohnya: a) Banyak
orang yang terlalu sibuk memikirkan ahirat sehingga ia lupa untuk mempelajari
kehidupan dunia b)Kita tidak akan tahu sesorang sampai kita benar benar
berbicara dan kenal dengan orang tersebut c)Orangtua adalah hal pertama anak
contoh maka prilaku orang tua sebaiknya mencerminkan keinginan orang tua akan
seperti apa anaknya nanti d) dan masih banyak lagi
C. Ada yang bikin bingung ga Bang pas baca novel?
Jujur ada. Pas pertama baca novel gue kira Scout itu cowok. Bener dah
sampe beberapa chapter gue masih mikir kalo scout itu adek lelaki dari Jem
sampe ahirnya gue baca chapter (gue lupa chapter berapa) dimana Scour
menggunakan reference “her”. Pas itu gue sadar kalo Scout itu cewe, LOL.
D. Sekapur sirih dong Bang
Bahasa
lu sekapur sirih, hahha. Oke overall, gue sangat puas dengan novel ini dan gue
sangat merekomendasikan kepada kalian semua untuk emmbaca novel adiluhung ini.
Novel ini cocok buat semua kalangan mulai dari adek lo yang udah bisa baca dab
udah paham bahasa Inggris sampe eyang lo. Jarang lo gue nemu novel yang sebagus
ini (apa gue yang jarang baca aja wkwkw). Jadi jika gue harus beri rating buat
novel ini, I’ll give nine out of ten.
Yeah, indeed nine out of ten.
Comments
Post a Comment