PENGARUH NELPON EMAK TERHADAP TINGKAT CEPATNYA PENGEMBALIAN SALDO REKENING (CASE STUDY “NGAMBIL DUIT DI ATM, DUIT GA KELUAR SALDO KEPOTONG)
PENGARUH
NELPON EMAK TERHADAP TINGKAT CEPATNYA PENGEMBALIAN SALDO REKENING
(CASE
STUDY “NGAMBIL DUIT DI ATM, DUIT GA KELUAR SALDO KEPOTONG)
1. Latar Belakang Permasalahan
Gue ngambil duit di atm BRI, duit ga keluar saldo
kepotong
2. Tempat dan waktu kejadian perkara
Di ATM centre jalan WR. Suoratman Ciputat Timur.
Waktu: Di kala mentari belum beranjak dari peraduan a.k.a pagi-pagi a.k.a jam setengah
6-an
3. Subject penelitian
Mbak-mbak CS BRI yang bersuara merdu semerdu sutera,
emak gue tercinta (I love you emak so muchhh)
Chapter
1
The
Journey
Jadi pagi ini (Selasa 19 Juli 2016) gue berniat untuk
bayar kosan yang udah nunggak 5 hari dan gue juga berniat ngambil duit buat
ongkos gue kerja karena duit yang tersisa di dompet pada pagi ini hanyalah 1
keping uang 500 and sekeping uang 1000.
Dengan riang gembira gue pun berjalan ke ATM center
yang jaraknya sekitar 300 meter-an dari kosan. Dengan OOTD yang serba hitam,
gue berjalan dengan gagahnya. Jalanan sepi dan kicauan burung menambah syahdu
pagi ini. Sesampainya di ATM Center, gue pun membuka pintu ATM karena gue males
masuk lewat atap. “Sreekkkkk” bunyi pintu ATM terbuka, gue pun melangkah menuju
atm BRI yang notabene terletak di samping kanan pintu ATM.
Gue pun mengeluarkan dompet cokelat yang gue beli di
Sophie Martin (wkwkwkkw). Terus gue masukan ke atm tersebut. Klik…kill….klik…
di depan mata gue terpampang pilihan nominal yang ingin gue ambil. Gue pun
memutuskan untuk mengambil Rp.500.000. Klik….gue tekan tombol dan berharap
lembaran uang 100 ribuan sebanyak lima lembar akan menghampiri gue dari mesin
atm tersebut. Satu menit berlalu..tak ada tanda-tanda keluarnya uang. Gue
memandang sekitar, langit mulai cerah, suara bising mulai terdengar. Dan tiba
tiba dari layar atm terpampang tulisan “Waktu Transaksi Habis. Transaction
Timed out” dan kartu ATM gue keluar. “Shit” batin gue, waktu gue habis buat
nungguin yang ga pasti. Emang gue elu, nungguin lama eh diannya nikah ama orang
lain,,,eaaaaa!!!!!!!!
Gue pun langsung mengambil kartu ATM gue dan beranjak
dari ATN BRI menuju ATM Mandiri. “Hm….. gapapalah kepotong 7ribu (biaya ATM bersama
kalo ga salah-pen.)” gumam gue. Ahirnya gue melakukan hal yang sama dengan apa
yang gue lakukan di ATM BRI, dan dalam 15 detik uang pun keluar.
“Hmmmm….harum” kata gue menyium lembaran uang 50-an
yang keluar dari ATM, terlihat norak emang tapi biarkanlah. Dan “srikk…srikkk”
begitulah kira-kira bunyinya, bukti transaksi pun keluar. Gue lihat lembaran
kertas itu dengan seksama….dan tiba-tiba gue pun shock ketika pandangan gue
beralih ke bagian bawah kertas bukti transaksi tersebut. Dengan jelas di sana
terpampang tulisan “Saldo Rek. Rp.187,193.00.
Gue pun langsung mengambil kartu ATM yang tadi udah
gue masukan kembali ke dompet, berharap apa yang tercetak di kertas tersebut
salah. Dan ternyata…….”Voila!!!” apa yang terlihat di layar ATM sama dengan apa
yang tercetak di kertas. Gue pun limbung. Terjatuh dan tak bisa bangkit lagi,
aku tenggelam di lautan luka dalam.
Chapter
2
The
Return of a Sad Man
Gue pun berjalan gontai menuju kosan gue. Sambil
berjalan gue mengingat saldo terahir di rekening gue dan menurut ingatan gue
yang terbuti kuat ini, gue masih inget kalo saldo di rekening gue sekitar 1,1
juta sekian. Dan gue yakin itu seyakin cintaku padamu. Gue pun larut dalam
kesedihan ketika tiba-tiba
“Eh Mas Imam, udah pulang”
Gue pun celingukan, dan ternyata itu ibu warteg
langganang gue yang dengan ramah menyapa gue yang lagi galau
“Iya bu” jawab gue lirih sambil menahan pilu keilangan
duit 500ribu (wkwkkw)
“Minal ‘Aidin wal faidzin ya Mam” kata ibu tersebut
ditengah kerumunan ibu-ibu lain yang lagi beli sayur (FYI ibu warteg juga punya
warung kelontong yang jual sayur dkk kalo pagi-pagi)
“Iya bu sama-sama” kata gue tanpa berhenti (Dalam hati
gue gue mengumpat diri gue sendiri sebagai orang yang ga tau tata karma,
bukanya berhenti dan salaman gue malah cuma ngomong “Iya bu sama-sama” )
Gue pun nyampe kosan dan gue membuka pintu kosan dan
rebahan di lantai. Gue pun tiba-tiba teringat “Google” dan berinisiatif untuk
mencari di mesin peramban tersebut tentang pengalaman-pengalaman orang lain
yangsama dengan apa yang barusan gue rasakan. Gue pun mengetik kata kunci “Narik
duit ga keluar tapi saldo kepotong” (wkwkkw kata kunci macam apa itu) tapi
ternyata result menunjukan hasil yang tidak sedikit. Banyak pengalaman serupa
yang gue temui, dan gue baca satu persatu walaupun tidak semua. Dari sana gue
tau kalo hal pertama yang harus gue lakuin adalah
1. Tetap tenang (duhhh)
2. Telpon call center bank anda
3. Jawab pertanyaan cs bank anda
4. Tunggu 2 minggu
5. Uang kembali ke saldo rekening
Senyuman dan nafas lega terhembus ketika gue baca poin
1-4. Tetapi ketika gue membaca poin ke 5, nafas berat a.k.a bengek gue pun
muncul. I mean what the ef dude, I have
to wait for about 2 weeks I mean that’s my money why should I bother myself
waiting that long? Can’t just they send that money this instant?
Ah…gue
kalo begek memang langsug nyerocos Bahasa Inggris. Itu kenapa kalo interview kerja,
gue pasti bengek, dan gue pun keterima.
Asa gue pun yang semula terang, meredup kembali ketika
gue tau kalo gue harus nunggu 2 minggu buat uang gue kembali. Tiba-tiba
“Aha!!!” lampu terang muncul di kepala gue. Gue
teringet teman gue yang notabene adalah tetangga kosan gue yang notabene
bekerja di bagian call center sebuah bank. Gue pun langsung ngeloyor ke kosan
yang berangkutan (ybs). Ketika gue sampai di kosan ybs, ybs sedang siap-siap
buat berangkat. Tanpa tending aling-aling gue pun langsung menghujani ybs
dengan pertanyaan kritis nan dinamis dan jawaban ybs pun hampir sama dengan apa
yang gue baca di laman yang gue temukan di Google.
Chapter
3
The
Power of “Restu Emak”
Gue pun langsung memutuskan untuk menelpon call center
BRI. Tapi ketika jemari ini hendak mengetik nomor call center , tiba-tiba benak
ini teringat kalau pulsa tinggal 1017 rupiah. Oh no!!!!!! dan gue pun males
keluar. Dan tiba-tiba
“Aha!!!!” lampu terang kedua keluar dari kepala gue. “Nelpon
emak ah minta pulsa” wkkwkw sorry man,
this is so weird for Indonesian people if you ask your mom for some phone credit
while you are 24 years old. Lol
Gue pun langsung nelpon emak gue tercinta. Dan gue pun
curhat dengan deraian air mata membasahi pipi. Terus gue minta pulsa, gue
bilang ke emak gue ‘Mak anakmu pengen nelpon kol senter bank, tapi ra ndue
pulsa. Males mlaku tuku pulsane”
Emak gue pun ahirnya membelikan pulsa dan beserta
wejenang a.k.a petuah kehidupan demi masa depan hidup gue yang cerah. Gue pun
meminta restu emak gue sebelum gue menghadapai call center BRI beserta
pertanyaan-pertanyaannya.
Pulsa masuk, dan gue pun menghubungi call center BRI.
“Halo selamat pagi dengan Ngatinem bisa di bantu”
suara lembut bagai es buah di terik bulan puasa pun terdengar
“Pagi”
“Dengan Bapak siapa saya berbicara?” katanya lagi
“Sukijan, Sukiman, Sudirman, “ Kata gue
Telpon pun ditutup.
Wkwkwkkw, gue boong. Lol. Setelah menyebutkan nama dan
menanyakan keluhan ahirnya mbak-mbak call center BRI tersebut menyakan
1. Nomor atm atau nomor rekening (karena waktu nelpon gue
gatau di mana buku tabungan gue, gue pun menyebutkan nomor atm)
2. Waktu kejadian
3. Informasi mendasar seperti: Nama Pemilik Rekenig, Nama
Ibu Knadung, Tempat Tanggal Lahir, dll.
Setelah menanyakan semua itu mbak mbak tersebut pun
berkata “Bapak, mohon kesediannya menunggu 1 menit ya untuk pengecekan, tolong
jangan diputus”
“Ah mana mungkin mbak diputus, naik ke pelaminan juga
ayok”
“Telponnya!!!!!!!!!!!!!” teriak mbak itu (wkwkkw ,
dramatisasi)
Belum satu menit, mbak itu pun berkata kembali “Bla..bla..bla(gue
lupa ngomong apa), di sini tercetak bahwa transaksi yang bapak lakukan timed out dan uang sudah kita kreditkan
ke rekening bapak”
Gue pun bingung dengan kata “kreditkan”
“Maksudnya, duitnya udah balik ya mbak” Tanya gue
girang
“Iya bapak, sudah dikembalikan”
“Realiihhhhhhhhhhhhhh?” Batin gue, ga harus nunggu 2
minggu seperti yang gue baca. From OM to the JIH…O…M…JIH…Gue kegirangan bukan
main. Dan setelah pamitan ala customer Service, ahirnya telpon diputus.
Gue pun langsung keluar kosan dan berlari ala shinobi
Konoha ke ATM. Dan pas gue cek saldo rekening atm, saldo atm gue pun kembali
seperti semula. Duit 500ribu gue dibalikin dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.
Kesimpulan
Doa Emak dalah doa yang paling manjur di dunia ini.
Berbaktilah kepada emak-emak kalian dan mintalah restunya, Insha Allah, segala
urusan akan dilancarkan.
Indonesia, 19 Juli 2016
lucu om :D
ReplyDeletegokil nih gan, bagus lmayan menghibur...
ReplyDeletebaca artikel ini enaknya ditemenin kopi.. gokil abis gan :D
ReplyDeletebagus gan :D
ReplyDelete