Bepuluh-puluh tahun yang lalu, pada
sebuah malam di daerah bernama Kingsville,
di Texas, seorang gadis remaja berjalan setengah berlari menuju kamarnya setelah
ia menyelesaikan tumpukan pekerjaan rumah yang ia miliki. Malam ini adalah
malam di mana sekolah tempat ia belajar mengadakan pesta dansa.
(To read the story in English click here)
(To read the story in English click here)
Gadis tersebut telah membeli gaun dansa
berwarna merah, dan dengan riangnya ia berputar putar di depan kaca di dalam
kamarnya. Sunggingan senyum tampak jelas lebar di wajahnya. Ia sangat senang
karena dirinya terlihat sangat cantik ketika mengenakannya. Ia yakin bahwa malam
ini akan menjadi malam terindah di hidupnya.
Ketika sang gadis sedang asyik mengagumi
dirinya sendiri, seorang wanita paruh baya yang sejatinya adalah ibunya sendiri
masuk kedalam rumah dan menuju kamar gadis tersebut dengan raut wajah putih
pucat ketakutan.
Ibu gadis tersebut pun berkata
“Kamu tidak boleh pergi ke pesta dansa?”
Tampak bingung dengan apa yang baru saja
ia dengar, gadis tersebut pun bertanya
“Tapi kenapa?”
Setelah menghela nafasnya yang tampak
tersenggal-senggal, ibu tersebut menjawab
“Ibu baru saja bertemu dan berbicara
dengan pendeta, dan ia berkata bahwa sesosok iblis akan datang di pesta dansa malam
ini. Dan ibu akan amat sangat melarangmu untuk pergi kesana!”
Air muka gadis tersebut berubah. Tampak
kesedihan terpancar dari wajahnya. Bibirnya bergetar, ingin mengatakan sesuatu.
Tetapi alih-alih ia berkata sesuatu kepada ibunya, ia hanya mengangguk pelan.
Gadis tersebut lalu duduk di sisi tempat tidurnya, dan ibunya menuju dapur.
Beberapa saat kemudian, gadis tersebut
berdiri dan dengan mengendap-endap ia keluar dari kamarnya. Ia mencari sosok
ibunya. Setelah memeriksa satu-persatu ruangan ruamanya, ia melihat ibunya sedang
sibuk dengan pekerjaannya di ruang keluarga. Dengan berjingkat-jingkat, gadis
tersebut kembali ke kamar dan mengenakan gaun dansa. Ia pun lalu keluar melalui
pintu belakang rumahnya.
Gadis tersebut berlari dengan cepat
menuju K.C Hall dimana pesta dansa sedang digelar. Ia tidak ingin terlambat
terlalu lama di acara tersebut. Sesampainya di tempat tersebut, sang gadis sedikit
terkejut dengan reaksi orang-orang yang ada di tempat itu, terutama para
murid-murid lelaki. Pandangan semua murid laki-laki seolah-olah tertuju
padanya, ia pun menjadi salah tingkah bercampur bangga. Ia yakin bahwa gaun
dansa yang ia kenakan adalah penyebabnya.
Ketika ia mulai melangkah memasuki
ruangan, tampak semua murid laki-laki berebut untuk bisa berdansa dengannya.
Merasa layaknya seorang putri raja, gadis tersebut mengibaskan tangannya di
tengah kerumunan murid laki-laki, memerintahkan mereka untuk memberikan jalan.
Gadis tersebut pun duduk di sebuah meja dan memesan minum, mengabaikan puluhan
murid laki-laki yang sangat ingin berdansa dengannya.
Ketika sedang menikmatinya minumnya,
gadis tersebut sedikit terkejut karena tiba-tiba saja musik berhenti dimainkan.
Suara derap langkah terdengar jelas dari arah belakangnya.Gadis itu pun
menenggok dan betapa terkejutnya dirinya ketika melihat seorang pemuda tampan
yang belum pernah ia lihat sebelumnya berjalan ke arahnya. Senyum tergambar
jelas di wajah pemuda tersebut, dan ketika ia berhasil menghampiri gadis
tersebut, ia berkata
“Maukah berdansa denganku?”
Gadis tersebut gemetar, ia tidak sanggup
untuk menolak tawaran dansa dari pemuda tampan tersebut. Ia pun lalu beranjak
dari tempat duduknya dan meraih tangan pemuda tersebut. Mereka pun berdansa
dengan diiringi suara musik yang sudah dimainkan kembali.
Pemuda tersebut berdansa dengan
lihainya, ia memutar tubuh gadis itu dan gadis tersebut berputar dengan cepat.
Semakin cepat gadis tersebut beputar, sehingga gadis tersebut kesulitan untuk
bernafas, ia mencoba menghentikan putaran tubuhnya dengan kakinya, tetapi ia
malah berputar tambah cepat. Lantai di mana ia berputar tampak retak dan
kepulan debu keluar dari tanah. Kepulan itu sangat pekat sehingga gadis dan
pemuda itu seolah olah terselubungi olehnya.
Kerumunan murid-murid yang melihatnya
hal tersebut tampak terkejut bercampur kagum, dan kekaguman mereka berubah menjadi
kebingunan ketika kepulan debu tersebut menghilang, yang mereka lihat hanyalah
pemuda tampan saja, mereka tidak melihat sang gadis.
Belum hilang kebingungan yang melanda
diri mereka, merekapun dibuat ketakutan ketika sang pemuda tampan tersebut
membungkuk hormat ke hadapan mereka dan tersenyum lebar sebelum ahirnya ia
menghilang dengan tiba-tiba.
Pesta menjadi riuh, semua orang berhamburan
keluar. Dan sang gadis? Ia telah dibawa ke neraka oleh pemuda tampan yang tak
lain tak bukan adalah iblis.
baru tau kalo iblis bisa berdansa
ReplyDeletenice info gan
Wah berdansa dengan iblis. Hmhm semoga aja hanya dalam cerita ini saja. Bukan asli dalam dunia nyata
ReplyDeletebacanya sambil merinding saya di paragraph terakhir mas bro, keren ceritanya.
ReplyDeleteiblis tersebut telah memanipulasi pandangan semua orang dengan ketampanannya
ReplyDeleteagak bikin merinding ya, lagi baca sendirian jugaaa huhu
ReplyDeletebandel sih anaknya
ReplyDeletedisuruh ma ibunya jangan pergi tetep pergi
gitu tuh kalo g nurut orangtua