Cerita
ini ditulis berdasarkan penuturan teman admin. Nama tempat kerja tidak
disebutkan demi menjaga privasi.
Cerita
ini terjadi sekitar tahun 2012, atau tepatnya sekitar 3 tahun lalu sejak
tulisan ini di buat. Pada saat itu lembaga bimbingan belajar masih menempati
bangunan lama yang masih tetap satu area ruko dengan bangunan yang baru. Letak
bangunan lama hanya berjarak sekitar 10-15 meter. Lembaga bimbingan belajar ini
terletak di bilangan Bintaro. Letak nya tidaklah jauh dari pusat perbelanjaan
yang terkenal di Bintaro.
Namaku
Dadang (nama disamarkan), aku asli orang sunda. Aku bekerja di tempat kerja ini
sudah bertahun-tahun. Dan pada tahun 2012 aku bekerja bersama satu orang kawan
ku yang bernama Cecep (nama disamarkan) sebagai office boy di sebuah lembaga
bimbingan belajar.
Karena
letak rumahku yang berada di Bogor, dan juga letak rumah cecep pun berada di
Bogor, maka kami selalu tidur di lembaga bimbingan belajar tersebut pada malam
hari. Kami jarang pulang ke rumah. Jikapun kami pulang, mungkin hanya hari
minggu, di saat hari libur, dan itupun kami tidak selalu setiap minggu pulang.
Sore
itu, sabtu sore, hari yang menandakan bahwa keesokan harinya adalah hari
minggu. Kami telah membersihkan seluruh ruangan di bangunan berlantai 3 ini.
Semua kelas sudah kami bersihkan dan semua sampah sudah kami buang. Jam menunjukan
pukul 3, ketika Cecep berkata bahwa ia akan pulang ke Bogor. Ia mengajak ku
untuk pulang, tetapi aku tidak mengiyakannya. Aku sedang tidak ingin pulang ke
rumah saat itu. Aku ingin tetap di lembaga bimbingan belajar ini. Alasan
utamaku karena di sini terdapat wi-fi dan aku bisa berinternet dengan lancar.
Melihat
diriku yang enggan untuk di ajak pulang, Cecep pun langsung mengemas pakaian
yang ia letak di lemari baju yang terletak di dapur dibagian belakang bagunan.
Ia masukan pakaiannya ke dalam tasnya, dan ia mengenakan jaket. Jam menunjukan
sekitar pukul setengan empat, ketika Cecep membuka pintu ruko dan berpamitan
pulang. Ia pun langsung mengambil motor dan tancap gas ke Bogor.
Pukul
5 sore, aku mengambil laptop Asus ku
yang baru saja aku beli. Aku pun langsung membuka situs yang sedang popular
pada tahun 2012 , apalagi kalua bukan facebook.
Aku berselancar di situs tersebut dengan asyik.
Setelah
sekian lama bermain facebook aku
melirik jam yang terletak di dinding di atas pintu ruko. Jam menunjukan pukul 5
lewat. Cuaca di luar pun dipenuhi dengan warna keemasan matahari sore. Aku melanjutkan
kegiatan berselancarku di internet.
Setelah
beberapa lama, aku menenggok ke arah jam, jam menunjukan hampir pukul 6. Adzan
berkumandang, aku menghentikan kegiatanku untuk menunaikan kewajibanku yaitu
sholat. Tak membutuhkan waktu lama bagiku untuk menunaikan ibadah , kurang dari
sepuluh menit aku sudah kembali duduk di meja dan menghadap ke arah laptop.
Malam
mulai datang, langit di luarpun berubah dari warna biru tua menjadi gelap. Aku
memutuskan uuntuk menutup pintu ruko. Aku menarik pintu pertama yang terasa
agak berat, bunyi yang dihasilkan gesekan pintu yang terbuat dari bahan
seperti besi ringan tersebut dengan lantai agak memekakan telinga. Setelah
pintu pertama tertutup, aku pun menutup pintu kedua yang bentuknya jauh lebih
kecil dari pintu pertama dan menguncinya.
“Krek”
bunyi itu menandakan pintu telah terkunci dan aku biarkan kunci tergantung di
pintu. Tiba-tiba bunyi sesuatu dating dari laptopku. Aku bergegas menghampiri
laptopku dan benar saja, satu notifikasi muncul dari Facebookku. Aku pun
kembali disibukan dengan berinternet.
Aku
sedang asyik ber Facebook ketika
tiba-tiba aku mencium sesuatu mirip seperti terasi busuk yang menyeruak masuk
ke lubang hidungku. Aku pun berhenti sejenak dari kesibukanku sambil berpikir
jika aku lupa membuang sampah. Akupun beranjak dari tempat dudukku dan
memeriksa bagian belakang, tepatnya ruangan dapur dan aku tidak menemukan
sampah yang belum terbuang. Aku pun kembali duduk dengan perasaan sedikit
bingung.
Bau
terasi busuk tidak menghilang setelah beberapa saat. Malahan, baunya semakin
menusuk. Perasaan ku mulai tidak enak. Aku pun memutuskan untuk melupakannya
dan kembali berselancar. Kurang dari 10 menit tiba-tiba tengkukku terasa berat
seperti ada yang menindihnya. Kepalaku pun juga terasa pusing. Aku yang masih
dalam posisi mata melihat laptop, tiba tiba saja menangkap bayangan di kursi
yang biasanya dipakai oleh siswa untuk duduk berdiskusi dengan pengajar bimbel.
Kursi tersebut adalah kursi sofa, dan terletak sejajar dengan pandangan mata,
di sebelah rak buku.
Aku
melihat samar samar sosok seseorang sedang duduk di sofa tersebut. Tak jelas
sosok seperti apa karena tiba-tiba saja aku tak berani melihat ke arah sofa
tersebut. Perasaan takut tiba-tiba saja muncul dan perasaan itu cukup membuatku
untuk tetep menatap layar laptop.
Aku
melirik bagian bawah layar laptop. Waktu menunjukan pukul hampir 10.00 malam.
Aku tetap menantap layar laptop dan bayangan itu tetap ada dan tetap duduk diam
di tempat duduk tersebut.
Hampir
15 menit aku duduk. Aku tidak tahan untuk tetap diam, duduk, dan menatap layar.
Aku pun memberanikan diri untuk melihat ke arah sofa tersebut. Aku beristighfar,
dan kemudian aku melihat ke arah sofa.
Dug!!!!!!
Detak
jantungku bertambah cepat dan keringat dingin langsung turun deras. Apa yang
kulihat benar benar sangat menakutkan. Di ujung ruangan aku melihat sesosok
wanita yang duduk menunduk dengan rambut terurai ke depan. Baju wanita tersebut
terlihat kumuh berwarna coklat, dan ia duduk diam tak bergerak sedikitpun.
Aku
pun langsung menunduk setelah aku mengetahui sosok apa yang duduk di sofa
tersebut. Pikiranku kacau balau, aku tak tau mau berbuat apa. Setelah diam
beberapa saat, aku pun memutuskan untuk pulang. Pulang berarti aku harus
mengambil jaket dan baju-bajuku di ruangan belakang. Dan pergi ke ruangan
tersebut aku berarti harus melewati sofa tersebut.
Aku
berdiri dengan kaki yang bergetar dengan hebat. Dengan memberanikan diri dan terus
beristighfar aku berjalan melewati sofa tersebut. Semakin mendekati sofa
tersebut, bau terasi busuk semakin tajam. Aku melewati depan sofa tersebut, aku
sudah siap apabila sosok tersebut tiba-tiba saja bergerak dan menyerangku. Tapi
saat aku melewatinya, sosok tersebut tetap saja diam. Aku pun langsung berjalan
secepat mungkin ke arah ruangan belakang dan memasukan baju secepat mungkin.
Selesai
memasukan baju, aku memakai jaket dan celana jeans dan langsung ke ruangan
depan. Dan ketika aku sampai di ruangan depan, aku melihat sosok tersebut masih
saja diam tertunduk dengan posisi yang tidak berubah sedikitpun. Aku langsung
saja berjalan menuju meja di mana laptopku tadi terletak. Aku menutup laptop
tersebut tanpa mematikannya, dan langsung aku masukan ke dalam tas.
Aku
langsung membuka kunci pintu. Terasa susah karena aku harus membuka dengan
tangan yang bergetar . Setelah berhasil terbuka, aku langsung membuka pintu
selanjutnya tanpa lupa mengunci pintu kedua. Sesaat sebelum pintu pertama aku
tutup, Aku sempat melirik ke arah sofa untuk memastikan apa yang sosok tersebut
perbuat. Dan saat aku melirik, sosok tersebut tetap saja diam. Aku tidak ingin
berlama-lama, akupun langsung mengunci pintu ruko tersebut dan langsung tancap
gas ke rumahku di daerah Bogor.
Note:
Aku tidak pernah menceritakan apa yang terjadi malam itu, sampai tempat
bimbingan belajar tersebut pindah ke bangunan baru.
Setelah kejadian itu, aku tak pernah melihat lagi sosok tersebut.
Setelah kejadian itu, aku tak pernah melihat lagi sosok tersebut.
ih, serem banget, kasian kang dadang nyium bau terasi.
ReplyDeleteAturan kang dadang bilang, " neng, mandi atuh neng, bau banget badannya. Kalau eneng ngga mau mandi, a'a pulang niiih."
Kasian tetehnya di tinggal ngga di pamitin
anjay, artikelnya anti mainstream. "misteri bau terasi". I Like It.. xD wkwk
ReplyDeletedilanjut dong kang Dadang Cerita nya ..penasaran :D
ReplyDeletewiss serem kk
ReplyDeletehahaha. bau terasi. mantab gan artikelnya
ReplyDeleteSeremm uy...
ReplyDeleteAsem jam segini bacaan serem jadi bikin gimana gitu
ReplyDeleteSerem, takut ane jadi merindim
ReplyDeleteSetelah baca ini ane jadi takut ama trasi
ReplyDeleteseru nih baca artikel ini
ReplyDeleteTetapi anehnya kenapa ketika membaca istifghar kok sosok wanitanya gk hilang (Seharusnya jika sosok tsb adalah Setan,jika dibacakan ayat-ayat al'quran,maka Setan tsb akan kepanasan dan kebakar )
ReplyDelete