Skip to main content

Balada Segelas Es.............!!!!!!!!!!!

Hari yang panas, matahari dengan ganasnya membuncahkan sinarnya ke dataran berselimut atmosper yang sering disebut bumi. Di sudut kota di sebuah provinsi Banten di bilangan Tangerang Selatan, dua sosok pria nan rupawan baru saja memasuki ruang kantor mereka. Sebut saja mereka sebagai Aang, dan Zuko.

“Kreeeekkkkkk: bunyi pintu kantor terbuka setengah ketika Zuko mendorongnya dari luar. Jaket berbahan plastic berwarna merah masih menyelimuti tubuhnya. Zuko pun berjalan menuju ruangan belakang sambil melepas jaketnya, meninggalkan pakaian putih yang tersembunyi di dalamnya.
cerita rakyat cerita daerah kisah seram nyata cerita misteri kisah misteri nyata
Aang, sedang berkutat asyik dengan lembaran kertas di hadapannya. Matanya asyik membaca baris demi baris kata yang tersusun di kertas tersebut. Sesekali matanya melihat ke arah luar, memecahkan kejenuhan. Bunyi derap langkah kaki mendekat dari arah belakang. Suara agak sedikit berat terdengar.

“Panas banget ya, enak nih kalo minum es” kata suara yang tak lain adalah suara Zuko. Matanya pun mengerling mengisyaratkan bahwa ia ingin membeli es seperti es yang sedang dipegang oleh seorang wanita yang sedang duduk di depan.

Aang-pun mengikuti kemana arah kerlingan mata itu. Pandangan terhenti pada seorang wanita yang tak lain adalah Hinata, rekan kerjanya. Dilihatnya tangan Hinata yang sedang memegang sebuah cup berukuran sedang yang sebagian cup tersebut masih tertutup plastic. Bibir Hinata dengan lincah menghisap lubang sedotan.

“Huh?” jawab Aang, “Yok lah”

Tanpa banyak cakap, Aang meletakan lembaran kertas yang sedang ia pegang. Dengan sigap, ia pun beranjak dari kursi yang ia duduki. Ia meraba kantong belakanganya. Lekukan berbentuk persegi empat menandakan bahwa dompetnya ada di saku tersebut.

“Kreeeeeeekkk” bunyi itu pun terdengar kembali. Kali ini Zuko dan Aang mendorong pintu tersebut dan mereka berjalan beriringan. Angin sepoi menyambut langkah mereka menuju tempat dimana minuman tersebut dijual.

Jalanan lebar yang ditumbuhi pohon mahoni di pinggirannya menyambut langkah mereka, membuat mereka tidak ingin mempercepat langkah mereka. Sembari berjalan, Aang membuka percakapan.

“Emang kita mau beli minum apaan?”

“Itu tuh yang Hinata minum tadi, Es cendol kan ya?” jawab Zuko yang lebih terdengar seperti sebuah pernyataan yang membutuhkan jawaban

“Dimana sih?” Tanya zuko lebih lanjut, langkah kakinya pun terheti demi meminta kepastian dimana minuman yang dipercaya sebagai es cendol itu di beli

“Katanya di deket “A**amidi” Zuko menjawab dengan tegas, dan penuh keyakinan
Aang pun melanjutkan langkah kakinya sambal matanya dengan lincah melihat ke arah A**amidi yang terletak tidak lebih 20 meter di depan. Matanya yang indah mencari bapak-bapak penjual es cendol, tapi apa yang ia harapkan dapat ia jumpai tetapi ternyata tidak ada.
 
“Serius lu deket sini” tanya Aang gusar, takut ternyata mereka ditipu oleh Hinata

“Iya , itu tuh. Tuh liat di bangunan itu” telunjuk Zuko mengarah pada bangunan dua tingkat berwarna coklat tua dengan deretan mobil yang berjejer di depannya.

“Are you sure, you want to buy that beverage here? Don’t you look at that? It is a branded restaurant. It must be expensive” cecar Aang dengan Bahasa Inggris yang mirip bule.
cerita rakyat cerita daerah kisah seram nyata cerita misteri kisah misteri nyata

“Tenang, ga mungkin harganya lebih dari sepuluh ribu” jawab Zuko sembari tangannya merogoh saku celana bahan hitam yang ia kenakan. Setelah tangannya keluar dari saku, terlihat tangannya menggenggam bundelan uang nominal dua ribu dan seribu rupiah, yang setelah ia hitung jumlahnya tidak lebih dari sepuluh ribu rupiah.

“Ya, kalo kurang lu yang bayarin dulu ya? Lu bawa duit kan” Zuko bertanya

“Mmmmmm………..hmmmmmmmmmmmmmmmm” jawab Aang dengan tidak panjang lebar

Mereka berdua pun tiba di halaman parkir restaurant tersebut. Mereka berjalan di antara deretan mobil yang tidak begitu rapi terparkir. Sampai di pintu masuk, mereka berniat untuk membuka pintu dengan mendorong ketika tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya.

Celingak-celinguk, mereka pun menyadari bahwa pintu tersebut dibuka oleh seorang pramusaji yang dengan ramah menyambut mereka berdua dengan kata-kata yang sangat indah sekali.

Zuko berjalan ke kasir untuk bertanya, dan Aang berjalan mengekor di belakangnya. Percakapan-pun dimulai

“Mmmm…….bisa mesen es aja nggak?” Kata Zuko dengan percaya diri

“Bisa” jawab sang kasir dengan lemah lembut penuh kasih sayang

“Oke pesen dua ya”

“Baik” jawab kasir tersebut dan “clik clik clik” bunyi mesin kasir terdengar ketika jari kasir tersebut menari riang menghitung harga pesanan yang mereka pesan.

“Sreeeeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttttttttttt” bunyi kertas bon tercetak dan kertas berukuran 12 x 4 cm tercetak. Belum sempat mereka mengambil kertas tersebut. Sang kasir dengan riangnya berkata. “ Oke jadi es teler dua , totalnya 55 ribu rupiah”

Zuko pun pingsan dan dunia berahir (lol, )

Zuko dan Aang pun berpandangan mata dengan gerkan dagu menelan ludah. Merke tidak percaya dengan apa yang mereka dengan. 55 ribu untuk membeli 2 cups es. Aang dengan sigap mengeluarkan dompet yang sudah mulai sobek di sana sini, dan mengeluarkan 2 lembar uang berwarna biru dan coklat muda.

Kasir tersebut tersenyum penuh kemenangan. “Uangnya pas ya” kata kasir tersebut basa-basi. “Oke, silahkan tunggu disana” kata kasir tersebut menunjuk kursi sofa berwarna coklat.

Zuko pun dengan lunglai berjalan dan Aang dengan gontai menuju kursi tersebut. Mereka menghempaskan diri ke sofa tersebut, dengan pikiran masih penuh dengan ketidak-percayaan. Denagn penuh penyesalan. Dengan penuh ketidak percayaan mendapati harga es yang diharapkan hanya seharga 8000 menjadi seharga 27.500 per cup nya. Pohon mahoni di luar menggoyangkan daunnya seaakan tertawa melihat kebodohan dan nasib sial mereka berdua.


_________________________________The End_____________________________________

Comments

  1. wkwkwk tekor deh beli es seharga 27k :D

    ReplyDelete
  2. Lucu juga nih ...
    Nice info lah gan...
    Pengin icip icip es telernya nih..
    Kirimin ya.. :v :v

    ReplyDelete
  3. ngakak abis .........oke sob, lansung save untuk bacaan

    ReplyDelete
  4. nice info gan tapi es teler enak banget tuh jadi pingin beli

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

Batu Badaong || Maluku Folklore

Once there, in a village located in Tanimbar Island (Maluku), there lived a rich man with a wife and 2 children that had already been teenagers. The children were extremely spoiled by their father so that they became lazy conceited children. They lives were so dependent upon other people. There were a lot of servants at their home. One day, the father passed away. Instead of being more mature because of the fact that they had no longer their father around, they were getting more spoiled. Their attitude toward their servants were not getting better. They often said rude words, and because of that all servants in their home felt that they couldn’t stay longer. They felt that they couldn’t accept to be treated in that way. ( To read the st ory in Bahasa Indonesia  click here) Then one day, all the servant left the home. Knowing that she had no longer people that could help her, the mother now took care of all the job at the house. Cleaning, cooking, watering flower, washi...

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu...