Skip to main content

Lonceng (Arwah Penunggu Harta Karun) || American Folklore

Dahulu kala, terdapat seorang pendeta jahat yang tidak takut dengan Tuhan maupun manusia. Tugasnya di gereja adalah menghitung sumbangan dan juga membunyikan lonceng untuk mengumpulkan jemaat. Hati pendeta ini dipenuhi oleh sifat serakah, dan ia mulai mengambil keuntungan dari sumbangan yang diberikan oleh jemaat gereja. Pendeta itu mencuri uang dari sumbangan yang terkumpul. Ketika ia berhasil mengumul satu peti penuh emas, ia akan membunuh seseorang dan mengubur orang tersebut bersama peti emas. Hal ini dilakukan agar arwah orang tersebut akan menjaga emas yang ikut dikubur dengannya. Dan mereka yang berusaha untuk mengambil peti penuh emas dari kuburan itu akan langsung dihabisi oleh arwah sang penjaga.
Cerita rakyat

Ketua pendeta yang datang ke tempat pendeta tersebut tidak memerhatikan apa yang pendeta tersbut katakana sebelum meninggal. Tetapi tukang bersih-bersih yang sedang bekerja pada saat itu mendengar apa yang pendeta itu katakana tentang emas yang dikubur. Ia sangat miskin dan menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya dan juga keluargannya, dan tukang bersih-bersih itupun memutuskan untuk mencari sendiri emas yang dikuburtersebut. Setiap malam, ia selama satu minggu, ia mengambil sekop dan melakukan penggalian di taman gereja, mencari harta pendeta tersebut, tetapi ia tidak menemukan apa-apa.

Pada suatu malam, ia terbangun karena mendengar suara bell yang berdentang dengan keras. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya, was-was jika terjadi hal yang tidak diinginkan, tetapi ia melihat istri dan anaknya tetap terlelap di tempat tidur. Lantas, ia teringat akan perkataan terahir pendeta tersebut. Ia yakin bahwa suara lonceng itu ditujukan kepadanya untuk menunjukan dimana emas tersebut dikubur.

Cerita Rakyat

Ia pun mengambil sekop dan mengikuti suara lonceng yang semakin menjauh dan mengarah ke atas bukit. Ia menahan nafas ketika ia mencapai tempat asal bunyi tersebut terdengar. Ia berada di sebuah are terbuka dengan dua buah pohon mengapitnya. Ia pun melihat sebuah lonceng yang bersinar di samping pohon tersebut. Ia pun mulai menggali di area tersebut. Setelah beberapa saat, sekopnya mengenai sesuatu yang keras. 

Dengan semangat ia membuang tanah di galiannya dan ia menemukan peti kecil. Ia pun membersihkan tanah yang menutupi peti tersebut dengan tangan yang gemetar, meletakannya di atas batu, dan membuka secara paksa dengan sisi sekopnya. Ketika peti kecil tersebut terbuka, kilau emas keluar dari dalamnya yang mampu menyihir mata tukang bersih-bersih tersebut. Ia pun merapun koin emas tesebut dan membayangkan berapa banya uang yang akan ia dapatkan. Koin emas tersebut terasa dingin, ia bias merasakan bagian halus dari koin tersebut dengan jarinya. Tiba tiba terdengar suara erangan…..

Ia pun menengok dan ia melihat sesosok tengkoran dengan kilau mata yang biru. Ia muncul dari lubang di bawah pohon. “Milikku” kata tengkorak tersebut, menjulurkan tangannya kea rah tukan bersih bersih. “Milikku!” Tukang bersih bersih itupun menjerit dan meninggalkan peti tersebut, menjatuhkan uang-uang yang ada di gengamannya. Ia berlari secepatmungkin menjauhi bukit tersebut, Bunyi bel pun kembali terdengar 

Cerita Rakyat

Tukang bersih-bersih tetap berlari sampai bunyi bel tersebut tidak lagi terdengar, dan ia tidak berhenti berlari sampai ia mencapai rumahnya. Sesampainnya di rumah, ia pun menyadari bahwa ia meninggalkan sekonya dan ia tahu jika sekop tersebut mahal dan ia tidak akan sanggup untuk membeli yang baru.

Menunggu sampai hari menjadi siang, tukang bersih-bersih tersebut pergi dengan berat hati ke bukit tersebut. Ketika ia mencapai tempat dimana ia meninggalak sekop tersebut, ia merasa tidak ada tanda-tanda kemunculan tengkorak yang hamper saja membunuhnya semalam. Anehnya, ia juga tidak menemukan peti yang ia tinggalkan, ataupun lubang yang ia gali. Yang dapat ia jumpai hanyalah sekopnya yang berada di atas pohon yang sangat tinggi. 

Saking tingginya, cabang pertama pohon tersebut berada 20 kaki dari permukaan tanah. Ia yakin bahwa ini adalah perbuatan tengkorak tersebut. Tengkorak tersebut telah meletakan sekopnya di puncak pohon yang sangat tinggi ini. Ia pun memutuskan untuk pulang, karena mustahil bagi dirinya untuk mengambil sekop di puncak pohon tersebut.

Ketika ia membalikan badan untuk pulang, ia melihat kilauan di semak-semak di dekat batu dimana ia meletakan peti semalam. Dengan hati-hati, melihat kea rah lubang dimana tengkorak itu dikubur, ia meraba-raba permukaan batu tersebut sampai ahirnya ia menemukan dua koin emas yang mungkin tengkoran tersebut lewatkan semalam. Ia pun memasukan koin tersebut kedalam sakunya dan dengan terburu-buru berjalan pulang menuruni bukit.  Ketika ia sampai di rumahnya, ia meletakan koin tersebut ke dalam kaoskaki dan menyimpannya di dalam laci lemari.

Tukang bersih bersih tersebut tidak pernah kembali lagi ke bukit tersebut meskipun terkadang ia masih mendengar bunyi lonceng di malam hari. Ia percaya bahwa butuh orang yang lebih beriman yang dapat mengambil uang Tuhan tersebut dan melenyapkan hantu tengkorak yang menjaganya. Tetapi, ia tetap menggunkan uang yang ia dapatkan dari koin-koin yang ia temukan untuk membiayai sekolah anaknya dan sisanya untuk membeli sekop baru.

To read the story in English please click here

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

5 popular cakes or snacks served during Eid al-Fitr in Indonesia

  Eid al-Fitr is a highly anticipated celebration for Muslims around the world. After fasting for 30 days, Muslims worldwide celebrate Eid al-Fitr as a symbol of the victory they have achieved after restraining their desires for a month. Different countries have their own unique ways of celebrating Eid al-Fitr. And when it comes to food, there's a ton of variety too. People usually serve pastries to guests during this happy time. So, let's dive in! KEBUNCERITA is about to spill the beans on five cakes or snacks that are a hit during Eid al-Fitr in Indonesia. 1.         Kue Semprit (Semprit cake) Kueh Semprit is a traditional Indonesian cookie that is typically made from a mixture of flour, sugar, butter or margarine, eggs, and sometimes additional flavorings such as vanilla or pandan. The dough is piped through a piping bag fitted with a small star-shaped tip to create its signature shape, often in the form of swirls or rosettes. During Hari ...

Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya || The Ginger Cat and the Snail

Halo sahabat Kebuncerita, kali ini kita akan memberikan contoh soal narrative text. Semoga bermanfaat :) The Ginger Cat and the Snail Once upon a time, in a quaint little garden, there lived a lively ginger cat named Whiskers. Whiskers loved exploring the outdoor wonders, from chasing butterflies to napping under the warm sun. One day, while Whiskers was lounging near a row of colorful flowers, a tiny snail named Sparkle made its way slowly across the garden path. Intrigued by the little snail's shell shimmering in the sunlight, Whiskers approached with curiosity. "Hello there, Sparkle! What brings you to my sunny spot?" asked Whiskers, his whiskers twitching with excitement. Sparkle, being a wise and patient snail, replied, "I'm on a journey to discover the secrets of this beautiful garden." As the days passed, an unexpected friendship blossomed between Whiskers and Sparkle. Whiskers, agile and playful, would often entertain Sparkle with daring...