Skip to main content

Wow! Tenyata Kran Air digunakan Sejak 3000 Tahun yang Lalu!!!

"Nobble deeds and hot baths are the best cures for depressions." 
Quote di atas setidaknya mengatakan salah satu fungsi mandi (dalam hal ini mandi air panas) yang dapat menymebuhkan depresi. Mandi memang memiliki banyak manfaat. Selain dapat menghilangkan kotoran atau bau yang menempel pada tubuh, mandi juga dapat menyegarkan tubuh dan pikiran yang lelah.

Asal usul
Ngomong-ngomong tentang mandi, pasti kita akan juga berbicara tentang kamar mandi dan peralatan yang menunjung kita mandi dan salah satunya adalah kran air. Nah, di artikel ini saya akan mengupas asal-usul tentang kran air. Mungkin beberapa diantara kita pernah memikiran bagaimana kran air yang sangat membantu mengeluarkan air dari tangki penampung air ini ditemukan. Agar rasa penasaran kalian terobati, mari kita simak penjelasan berikut ini.

       A.     Kran, Awal Mula Pengunaannya

Seperti yang dikutip dari situs plumbinghelptoday.com, pengunaannya ternyata telah dimulai sejak beribu tahun yang lalu. Diketahui bahwa bangsa Roma pada tahun 1700 S.M telah menggunakan system pipa dan kran untuk mengalirkan air ke air mancur atau ke dalam rumah.

Sejarah mengatakan bahwa di reruntuhan istana Minoan Knossos di kepulauan Crete ditemukan system pipa lengkap dengan kran air yang terbuat dari pualam, emas, maupun perak yang digunakan oleh istana untuk menyuplai air ke air mancur maupun kamar mandi istana.
Asal usul
Reruntuhan Istana Minoan Knossos
Lebih jauh, kamar mandi pribadi, dalam hal ini kamar mandi yang terletak pada masing masing penduduk Roma juga telah menggunakan kran air sejak tahun 1000 B.C. Kamar mandi umum yang terdapat pada kota Roma pada masa itu juga diketahui telah menggunakan kran air berbahan dasar perak.

Pada abad ke emapt Masehi, Roma telah mempunyai 11 tempat pemandian umum, 1352 air mancur dan tangki air, dan 856 kamar mandi pribadi.

Pada zaman ‘Dark Age” yaitu jaman dimana kerajaan Roma Runtuh, penggunaan system pipa dan juga kran air ikut secara perlahan punah. Hingga pada abad ke-13 seorang para pandai besi membuat alat semacam pipa dari besi dan menggunakan untuk menyuplai water. Pada Tahun 1742, seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis bernama Melouin menggunakan pipa besi untuk menyalurkan air ke sebuah air mancur di kota Lagensalza, Jerman.

      B.     Kran Dua Handle dan Pengubahnnya
Al Moen, Sang Penemu Kran Single Handled
Di abad ke-19 penggunaan kran air berhandle dua sangat popular di dunia terutama Eropa dan Amerika. Kran ini memiliki dua alat putar yang terletak di samping kran air yang berfungsi untuk mengeluarkan air panas dan air dingin.

Pada tahun 1937, seorang mahasiswa bernama Al Moen yang tinggal di Seattle, Washington ingin membasuh tangannya di sebuah kran air berhandle dua. Alih-alih memutar handle air dingin, ia malah memutar handle air panas sehingga secara tidak sengaja ia mengucurkan air panas di tangannya. Karena insiden itulah, Al Moen kemudian berpikir untuk membuat kran air berhandle satu.

Kemudian, Al Moen membuat faucet berhandle satu tapi berlubang dua dan ia mengajukan ke perusahaan manufaktur. Sayangnya, hasil kerja kerasnya tersebut ditolak karena pada saat percobaannya, kran tersebut tidak bekerja. Tidak putus asa, Al Moen terus mengembangkan inivasi krannya. Hingga ahirnya pada antara tahun 1940-1945 Al Moen berhasil membuat kran berkatup dan berhandle satu yang dapat bekerja dengan baik. Dan pada tahun itu jugalah, kran berhandle satu untuk pertama kalinya di jual ke public.
Sejak saat itu, banyak perusahaan manufaktur dan perorangan yang mengembangkan kran baik dari segi bentuk maupun fungsi hingga menjadi bervariasi seperti sekarang. Beragam jenis kran telah berevolusi dari yang berbahan batu pulam menjadi berbahan besi, baja, maupun plastik seperti sekarang. Kran juga tidak semata digunakan di kamar mandi. Mereka dapat kita jumpai di dapur, halaman rumah, halaman sekolah, di tengah taman, atau pun di dispenser.

      C.     Kran Air di Indonesia
Tidak seperti penggunaanya di negara maju yang relative sudah umum dan bervariasi, penggunaan kran air di Indonesia dan negara berkembang lainnya hanya terbatas untuk keperluan mengalirkan air di kamar mandi ataupun di dapur untuk mencuci mencuci peralatan makan dan minum. Penggunaan inovasi kran seperti kran yang menyediakan “Air siap minum” pun jarang di temui di Indonesia. Tempat yang menyediakan kran siap minum untuk umum di Indonesia hanya bisa dijumpai di sebagian kecil wilayah Indonesia seperti SMP N 2 Bandung, di Taman balai Kota Jalan Wastukancana, Bandung dan di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.
 
Asal Usul
Siswa SMP N 2 Mencoba minum dari Kran Siap Minum
Bagaimana dengan jenis kran yang digunakan di Indonesia? Laiknya negara berkembang lainnya seperti India, jenis kran yang banyak digunakan di rumah-rumah di Indonesia adalah kran air yang berbahan plastic, walaupun jenis kran lainnya juga bisa ditemui tapi jumlah tidak banyak.

Baiklah sekian asal usul tentang kran dan penggunannya di Dunia dan Indonesia. Semoga asal usul kali ini dapat menambah wawasan asal usul kita. Terimakasih telah membaca artikel asal usul ini, sampai jumpa di asal usul berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

Batu Badaong || Maluku Folklore

Once there, in a village located in Tanimbar Island (Maluku), there lived a rich man with a wife and 2 children that had already been teenagers. The children were extremely spoiled by their father so that they became lazy conceited children. They lives were so dependent upon other people. There were a lot of servants at their home. One day, the father passed away. Instead of being more mature because of the fact that they had no longer their father around, they were getting more spoiled. Their attitude toward their servants were not getting better. They often said rude words, and because of that all servants in their home felt that they couldn’t stay longer. They felt that they couldn’t accept to be treated in that way. ( To read the st ory in Bahasa Indonesia  click here) Then one day, all the servant left the home. Knowing that she had no longer people that could help her, the mother now took care of all the job at the house. Cleaning, cooking, watering flower, washi...

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu...