Skip to main content

Kelinci dan Pembeli Jagung (Rabit and the Grain Buyers) || American Folklore || Part 1

Hai teman-teman apa kabar? Kembali lagi bertemu dengan saya, sang penulis kebun cerita. Hehe. Udah lama ga update nih karena kesibukan skripsi yang (Alhamdulilah) udah selesai. Okelah, langsung aja ya, di kesempatan ini saya akan memberian sebuah cerita rakyat Native Amerika, yang bercerita tentang sebuah kelinci yang ingin sekali mendapatkan uang yang banyak tapi dia bingung harus bagaimana. Dia pun lantas menemui beberapa binatang untung mendapatkan inspirasi usaha apa yang akan dia lakukan biar dapat uang yang banyak. Siapakah yang kelinci tersebut temui? Apakah saran yang ia dapat? Dapatkah ia mengumpulkan uang yang banyak? Dari pada penasaran, langsung aja kita baca cerita di bawah ini! 
 

cerita rakyat cerita daerah
            Pada jaman dahulu kala, ketika para suku Indian menetap di Kanasa sebelum bangsa kulit putih datang, hiduplah seekor kelinci yang sangat pemalas. Kelinci tersebut telah bekerja dalam jangka waktu yang lama kepada Glooskap, penguasa manusia, penjaga hutan. Sayangnya, meskipun telah bekerja lama kepada Glooskap, kerja keras kelinci tersebut seperti tidak diapresiasi dan dihargai. Kelinici tersebut melihat binatang lain di hutan bisa bersantai, menghabiskan waktu dengan bersantai sepanjang hari, dan tidak melakukan apa apa kecuali makan dan tidur sepanjang sore dibawah sinar matahari. Kemudian kelinci tersebut berkata “Kenapa aku harus bekerja untuk orang lain, sedangkan tidak ada yang bekerja untukku?” Aku juga akan bersantai seperti binatang lainnya”

            Kemudian ia masuk kedalam rumah kecilnya dan tidak melakukan apa pa dalam waktu yang lama. Tetapi kelinci tersebuat tinggal sendirian, dan Ia pun mulai merasa kesepian. Ia hampir tidak mempunyai teman kecuali anak-anak kecil. Ia pun kemudian merasa bosan dengan bermalas-malasan. Karena sejatinya, ia adalah binatang yang energic adan penuh semangat, ia suka melakukan sesuatu atau setidaknya berkeliling hutan. Kemudian ia berkata” Aku harus melakukan sesuatu atau aku akan kehilangan kelihaian bekerjaku. Tetapi aku harus melakukan pekerjaan yang memberikan keuntungan untukku , bukan semata-mata keuntungan untuk orang lain saja.”

            Untuk waktu yang lama, Kelinci tersebut memutar otaknya berpikir pekerjaan apa yang harus ia lakukan.Tetapi setelah sekian lama berpikir, ia tidak menemukan jawabannya. Sampai pada suatu hari, ia melihat beberapa suku indian sedang melakukan transakasi perdagangan yaitu kulit dan pisau. Kelinci tersebut melihat bagaimana suku Indian tersebut memperoleh banyak uang tanpa harus bekerja dengan keras. Kelinci tersebut pun memutuskan untuk melakukan hal yang sama seperti yang suku Indian tersebut lakukan. Ia percaya, bahwa cara ini adalah cara termudah untuk mengumpulkan uang dengan banyak. 

            Kelinci tersebut pun melihat seekor bebek yang membawa sekeranjang telor. Kelinci tersebut berkata kepada bebek “Bagaiman kau bisa bertahan hidup?” Kau terlihat tidak melakukan apa-apa kecuali makan, dan berenang di genangan ai. Kau tidak pernah terlihat bekerja.” Dan berbek tersebut menjawab “Aku bertelur dan menukar telur ku dengan jagung. Kenapa kau tidak bertelur? Sangat mudah kok? Kelinci tersebut tahu apa yang Bebek tersebut katakana hanyalah untuk menertawakannya.

            Kemudian, kelinci tersebut bertemu dengan seekor lebah, dan ia berkata “Bagaimana kau dapat bertahan hidup, kau selalu terbang berkelana? Kau tak melakukan apa pun kecuali terbang dari satu bunga ke bunga lainnya dengan pakaian mu yang berwarna kuning dan hitam dan kemudian menyanyikan lagu yang tidak jelas”. Kemudian lebah tersebut menjawab aku membuat madu dan lilin dan menjualnya. Aku memiliki banyak simpanan yang siap untuk dijual sekarang. Kenapa kau tidak melakukan hala yang sama dengan yang aku lakukan sekarang? Aku selalu bahagia. Aku selalu bernyayi saat bekerja, dan lebih lanjut, nyanyianku bukanlah tana irama. Lancang sekali kau menyebut nyanyianku tanpa irama. Dan lebah itupun menyengat hidung si kelinci, dan kemudian terbang menjauh sambil bernyayi. Kelenci tersebut menggaruk-garukn hidungnya di tanah dan bersumpah akan membalas perbuatan si lebah, karena ia tahu bahawa lebah tersebut hanya menertawakan dirinya saja. Tetap saja, ia belum menemukan cara mudah untuk dapat bertahan hidup, karena ia tidak memiliki apapun untuk dijual kecuali mantelnya, dan ia tidak akan melakukannya karena musim dingin akan segera tiba. Kelinci tesebut sangat marah dan ia merasa iri hati dengan Bebek dan Lebah karena mereka dapat mengahasilkan telur, madu, dan lilin.

Pada ahirnya , pikirannya pun kembali kepada orang-orang Indian yang ia lihat sedang melakukan jual-beli kulit. “I punya kulit” teriaknya. Aku akan menjadi pedagang besar. Aku akan hiduo di sebuah pertanian dimana disana terdapat banyak jagung dan sayuran. Aku akan mencuri tanaman tersebut dan menjualnya ke bintang lain dan akau akan menghasilkan banyak uang. Aku pasti akan menjadi kaya dalam waktu singkat. Dengan bahagiannya, kelinci tersebut berjalan ke pertanian terdekat. Dan di pertanian tersebut, kelinci itu melihat banyak jaguang dan gandum. Kelinci tersebut yakin bahwa burung-burung dan binatang lainnya akan dengan senag membelinya. Kemudian membuat papan pengumuman dan meetakannya di depan rumahnya. Papan iu bertuliskan “Ayo Beli Jagung di sini, Jagung terbaik di kawasan ini, dapat tumbuh tanpa hujan, persedian terbatas, pemesanan dapat dilakukan di tempat ini” . Kemudian kelinci tersebut duduk dan menunggu pembeli.

Dengan segera, banyak pembeli berdatangan. Mereka ingin tahu, mereka ingin melihat barang macam apa yang Kelinci tersebut jual. Si kelinci tersebut menjelaskan bahwa ia hanyalah agen, dimana mereka harus membayar sejumlah uang, dan kelinci tersebut nantinya akan mengambilan barang dari petani, dan mengantarkannya ke rumah masing-masing pembeli dalam waktu satu hari. Para pembeli itu pun memberikan uangnya kepada sang kelinci, dan lalu pergi karena mereka juga takut petani akan membunuh mereka jika ia datang sendiri ke perkebunannya. 

Mereka pun meninggalkan banyak uang kepada si kelinci. Dan ketika malam tiba, ketika bulan bersinar terang di atas bukit, kelinci tersebut pun berlari mendatangi perkebunan. Malangnya, petani tersebut sudah mengintai si kelinci sejak sore, dan ia telah memasang pagar berjala yang sangat kuat yang tidak bisa ditembus oleh kelinci. Dan petani itu juga telah menempatkan beberapa anjing penjaga, yang pasti akan membuat pencuri lari ketakutan. Malam demi maam, kelinci tersebut berusaha untuk menerobos pagar di perkebunan tersebut tetapi usahanya sia-sia. Satu minggu hampir berlalu, kelinci tersebut sadar bahwa hari ini para pembeli pasti akan datang untuk menagih barang mereka. Di sisi lain, ia telah menghabiskan uang yang ia dapatkan dan ia tahu bahwa kawanan bintang itu akan marah dan bisa saja membunuhnya apabila mereka tahu bahwa ia gagal menepati janjinya dengan tidak mengirimkan barang.

Bagaimanakah Nasib Kelinci tersebut, yang pada saat ditentukan belum berhasil mengumpulkan pesanan yang binatang lain minta. Akankah Nyawa Kelinci Tersebut dalam Bahaya? Penasaran? Update tentang “Kelinci dan Pembeli Gandum” akan di update besok ya, so stay tuned!
Part 2 bisa dibaca di sini

Pengen Belajar Bahasa Inggris? Pengen nyari soal Bahasa Inggris? Pengen Ngerjain Contoh Soal Grammar TOEFL, yok kunjingi blog EduofEnglish. Blog baru sih, tapi tenang aja, akan update kok setiap harinya, jadi jangan ragu. Langsung aja kunjungi blognya di sini.

Comments

  1. ceritanya mantab, templatnya juga sama dengan saya yang dulu,, tapi kini malah ke template blogger bawaan.. hehe,

    ReplyDelete
  2. enak banget ni pake template ini....mantap

    ReplyDelete
  3. Nice ceritanya,
    Template apaan ni?

    ReplyDelete
  4. cerita nya bagus buat ngisi hiburan baca cerita nih aja makasih gan :D

    ReplyDelete
  5. Nice Story di tunggu story selanjutnya :D

    ReplyDelete
  6. Cerita nya sangat inspiratif gan, saya suka cerita seperti ini, ditungga gan cerita selanjutnya ya :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

Batu Badaong || Maluku Folklore

Once there, in a village located in Tanimbar Island (Maluku), there lived a rich man with a wife and 2 children that had already been teenagers. The children were extremely spoiled by their father so that they became lazy conceited children. They lives were so dependent upon other people. There were a lot of servants at their home. One day, the father passed away. Instead of being more mature because of the fact that they had no longer their father around, they were getting more spoiled. Their attitude toward their servants were not getting better. They often said rude words, and because of that all servants in their home felt that they couldn’t stay longer. They felt that they couldn’t accept to be treated in that way. ( To read the st ory in Bahasa Indonesia  click here) Then one day, all the servant left the home. Knowing that she had no longer people that could help her, the mother now took care of all the job at the house. Cleaning, cooking, watering flower, washi...

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu...