Hai
teman-teman apa kabar? Kembali lagi bertemu dengan saya, sang penulis kebun
cerita. Hehe. Udah lama ga update nih karena kesibukan skripsi yang
(Alhamdulilah) udah selesai. Okelah, langsung aja ya, di kesempatan ini saya akan
memberian sebuah cerita rakyat Native Amerika, yang bercerita tentang sebuah
kelinci yang ingin sekali mendapatkan uang yang banyak tapi dia bingung harus
bagaimana. Dia pun lantas menemui beberapa binatang untung mendapatkan
inspirasi usaha apa yang akan dia lakukan biar dapat uang yang banyak. Siapakah
yang kelinci tersebut temui? Apakah saran yang ia dapat? Dapatkah ia
mengumpulkan uang yang banyak? Dari pada penasaran, langsung aja kita baca
cerita di bawah ini!
Pada jaman dahulu kala, ketika para
suku Indian menetap di Kanasa sebelum bangsa kulit putih datang, hiduplah
seekor kelinci yang sangat pemalas. Kelinci tersebut telah bekerja dalam jangka
waktu yang lama kepada Glooskap, penguasa manusia, penjaga hutan. Sayangnya,
meskipun telah bekerja lama kepada Glooskap, kerja keras kelinci tersebut
seperti tidak diapresiasi dan dihargai. Kelinici tersebut melihat binatang lain
di hutan bisa bersantai, menghabiskan waktu dengan bersantai sepanjang hari,
dan tidak melakukan apa apa kecuali makan dan tidur sepanjang sore dibawah
sinar matahari. Kemudian kelinci tersebut berkata “Kenapa aku harus bekerja
untuk orang lain, sedangkan tidak ada yang bekerja untukku?” Aku juga akan
bersantai seperti binatang lainnya”
Kemudian ia masuk kedalam rumah
kecilnya dan tidak melakukan apa pa dalam waktu yang lama. Tetapi kelinci
tersebuat tinggal sendirian, dan Ia pun mulai merasa kesepian. Ia hampir tidak
mempunyai teman kecuali anak-anak kecil. Ia pun kemudian merasa bosan dengan
bermalas-malasan. Karena sejatinya, ia adalah binatang yang energic adan penuh
semangat, ia suka melakukan sesuatu atau setidaknya berkeliling hutan. Kemudian
ia berkata” Aku harus melakukan sesuatu atau aku akan kehilangan kelihaian
bekerjaku. Tetapi aku harus melakukan pekerjaan yang memberikan keuntungan
untukku , bukan semata-mata keuntungan untuk orang lain saja.”
Untuk waktu yang lama, Kelinci
tersebut memutar otaknya berpikir pekerjaan apa yang harus ia lakukan.Tetapi
setelah sekian lama berpikir, ia tidak menemukan jawabannya. Sampai pada suatu
hari, ia melihat beberapa suku indian sedang melakukan transakasi perdagangan
yaitu kulit dan pisau. Kelinci tersebut melihat bagaimana suku Indian tersebut
memperoleh banyak uang tanpa harus bekerja dengan keras. Kelinci tersebut pun
memutuskan untuk melakukan hal yang sama seperti yang suku Indian tersebut
lakukan. Ia percaya, bahwa cara ini adalah cara termudah untuk mengumpulkan
uang dengan banyak.
Kelinci tersebut pun melihat seekor
bebek yang membawa sekeranjang telor. Kelinci tersebut berkata kepada bebek
“Bagaiman kau bisa bertahan hidup?” Kau terlihat tidak melakukan apa-apa
kecuali makan, dan berenang di genangan ai. Kau tidak pernah terlihat bekerja.”
Dan berbek tersebut menjawab “Aku bertelur dan menukar telur ku dengan jagung.
Kenapa kau tidak bertelur? Sangat mudah kok? Kelinci tersebut tahu apa yang
Bebek tersebut katakana hanyalah untuk menertawakannya.
Kemudian, kelinci tersebut bertemu
dengan seekor lebah, dan ia berkata “Bagaimana kau dapat bertahan hidup, kau
selalu terbang berkelana? Kau tak melakukan apa pun kecuali terbang dari satu
bunga ke bunga lainnya dengan pakaian mu yang berwarna kuning dan hitam dan
kemudian menyanyikan lagu yang tidak jelas”. Kemudian lebah tersebut menjawab
aku membuat madu dan lilin dan menjualnya. Aku memiliki banyak simpanan yang
siap untuk dijual sekarang. Kenapa kau tidak melakukan hala yang sama dengan
yang aku lakukan sekarang? Aku selalu bahagia. Aku selalu bernyayi saat
bekerja, dan lebih lanjut, nyanyianku bukanlah tana irama. Lancang sekali kau
menyebut nyanyianku tanpa irama. Dan lebah itupun menyengat hidung si kelinci,
dan kemudian terbang menjauh sambil bernyayi. Kelenci tersebut menggaruk-garukn
hidungnya di tanah dan bersumpah akan membalas perbuatan si lebah, karena ia
tahu bahawa lebah tersebut hanya menertawakan dirinya saja. Tetap saja, ia
belum menemukan cara mudah untuk dapat bertahan hidup, karena ia tidak memiliki
apapun untuk dijual kecuali mantelnya, dan ia tidak akan melakukannya karena
musim dingin akan segera tiba. Kelinci tesebut sangat marah dan ia merasa iri
hati dengan Bebek dan Lebah karena mereka dapat mengahasilkan telur, madu, dan
lilin.
Pada
ahirnya , pikirannya pun kembali kepada orang-orang Indian yang ia lihat sedang
melakukan jual-beli kulit. “I punya kulit” teriaknya. Aku akan menjadi pedagang
besar. Aku akan hiduo di sebuah pertanian dimana disana terdapat banyak jagung
dan sayuran. Aku akan mencuri tanaman tersebut dan menjualnya ke bintang lain
dan akau akan menghasilkan banyak uang. Aku pasti akan menjadi kaya dalam waktu
singkat. Dengan bahagiannya, kelinci tersebut berjalan ke pertanian terdekat.
Dan di pertanian tersebut, kelinci itu melihat banyak jaguang dan gandum.
Kelinci tersebut yakin bahwa burung-burung dan binatang lainnya akan dengan
senag membelinya. Kemudian membuat papan pengumuman dan meetakannya di depan
rumahnya. Papan iu bertuliskan “Ayo Beli Jagung di sini, Jagung terbaik di
kawasan ini, dapat tumbuh tanpa hujan, persedian terbatas, pemesanan dapat
dilakukan di tempat ini” . Kemudian kelinci tersebut duduk dan menunggu
pembeli.
Dengan
segera, banyak pembeli berdatangan. Mereka ingin tahu, mereka ingin melihat
barang macam apa yang Kelinci tersebut jual. Si kelinci tersebut menjelaskan
bahwa ia hanyalah agen, dimana mereka harus membayar sejumlah uang, dan kelinci
tersebut nantinya akan mengambilan barang dari petani, dan mengantarkannya ke
rumah masing-masing pembeli dalam waktu satu hari. Para pembeli itu pun
memberikan uangnya kepada sang kelinci, dan lalu pergi karena mereka juga takut
petani akan membunuh mereka jika ia datang sendiri ke perkebunannya.
Mereka
pun meninggalkan banyak uang kepada si kelinci. Dan ketika malam tiba, ketika
bulan bersinar terang di atas bukit, kelinci tersebut pun berlari mendatangi
perkebunan. Malangnya, petani tersebut sudah mengintai si kelinci sejak sore,
dan ia telah memasang pagar berjala yang sangat kuat yang tidak bisa ditembus
oleh kelinci. Dan petani itu juga telah menempatkan beberapa anjing penjaga,
yang pasti akan membuat pencuri lari ketakutan. Malam demi maam, kelinci
tersebut berusaha untuk menerobos pagar di perkebunan tersebut tetapi usahanya
sia-sia. Satu minggu hampir berlalu, kelinci tersebut sadar bahwa hari ini para
pembeli pasti akan datang untuk menagih barang mereka. Di sisi lain, ia telah
menghabiskan uang yang ia dapatkan dan ia tahu bahwa kawanan bintang itu akan
marah dan bisa saja membunuhnya apabila mereka tahu bahwa ia gagal menepati
janjinya dengan tidak mengirimkan barang.
Bagaimanakah
Nasib Kelinci tersebut, yang pada saat ditentukan belum berhasil mengumpulkan
pesanan yang binatang lain minta. Akankah Nyawa Kelinci Tersebut dalam Bahaya?
Penasaran? Update tentang “Kelinci dan Pembeli Gandum” akan di update besok ya,
so stay tuned!
Part 2 bisa dibaca di sini
Part 2 bisa dibaca di sini
Pengen
Belajar Bahasa Inggris? Pengen nyari soal Bahasa Inggris? Pengen Ngerjain
Contoh Soal Grammar TOEFL, yok kunjingi blog EduofEnglish. Blog baru sih, tapi
tenang aja, akan update kok setiap harinya, jadi jangan ragu. Langsung aja
kunjungi blognya di sini.
Seru ceritanya, nice post
ReplyDeleteceritanya mantab, templatnya juga sama dengan saya yang dulu,, tapi kini malah ke template blogger bawaan.. hehe,
ReplyDeletelucu bgt ceritanya..
ReplyDeletenice gan
enak banget ni pake template ini....mantap
ReplyDeleteNice ceritanya,
ReplyDeleteTemplate apaan ni?
ceritanya bagus gan (y) :D
ReplyDeletecerita nya bagus buat ngisi hiburan baca cerita nih aja makasih gan :D
ReplyDeleteThanks gan atas kunjungannya
ReplyDeleteNice Story di tunggu story selanjutnya :D
ReplyDeleteCerita nya sangat inspiratif gan, saya suka cerita seperti ini, ditungga gan cerita selanjutnya ya :D
ReplyDelete