Skip to main content

Legenda Putri Cermin Cina || Cerita Rakyat Jambi || Jambi Folklore

The English version of this story is available now! To read the story in English please click here!
Cerita Rakyat
        Konon menurut cerita yang berkembang hingga sekarang, dahulu di daerah Jambi ada kerajaan yang diperintah oleh seorang raja bernama Sultan MAMBANG MATAHARI. Sultan Mambang Matahari mempunyai seorang anak laki-laki bernama Tuan MUDA SELAT dan seorang perempuan yang bernama Putri CERMIN CINA. Putra sang prabu yang laki-laki adalah bertampang bagus sekali tetapi sifatnya agak ceroboh. Sedangkan yang perempuan juga cantik sekali. Kulitnya putih bagaikan kulit seorang cina. Karena itu putri sang raja ini disebut Putri Cermin Cina.

         Pada suatu hari datanglah seorang saudagar terkenal bernama Tuan Muda SENANING. Ia bersama anak buahnya merapat ke daerah itu untuk kepentingan berdagang. Itulah sebabnya kedatangan Tuan Muda Senaning disambut baik oleh sang prabu Mambang Matahari.

           Di saat Tuan Muda Senaning memperoleh jamuan makan di ruang pertemuan balairung kerajaan, putri Cermin Cina sempat bertemu dengan Tuan Muda Senaning. Seketika itu juga Tuan Muda Senaning jatuh cinta kepada Putri Cermin Cina. Kebetulan sekali cinta Tuan Muda Senaning ini dapat diterima dengan baik oleh Putri Cermin Cina. Dengan kata lain mereka berdua tidak bertepuk sebelah tangan.

“Adinda Putri ..... sejak aku bertemu pertama kali denganmu hatiku selalu berdebar-debar. Aku tidak dapat menipu diriku sendiri. Kaulah yang kelak bakal kuminta mendampingi hidupku” kata Tuan Muda Senaning ketika keduanya saling bertemu.

“Jika memang Kanda Tuan Muda Senaning benar-benar mencintaiku, sebaiknya segeralah tanyakan kepada ayahanda.” jawab sang Putri Cermin Cina tampak malu-malu tapi mau.

“Tetapi adakah Dinda juga mencintaiku?”

“Hal ini tidak usah Kanda tanyakan kepadaku. Tanyalah kepada diri sendiri. Nanti Kanda pasti bakal menemukan jawabnya.”

     Atas jawaban Putri Cermin Cina seperti itu tidak lama berikutnya Tuan Muda Senaning segera menghadap Sang Prabu Mambang Matahari untuk melamar Putri Cermin Cina. Ternyata dengan senang hati sang prabu Mambang Matahari menerima lamaran Tuan Muda Senaning. Karena lamarannya diterima Tuan Muda Senaning segera merancang roda kehidupan ke depan berikutnya. Tetapi meskipun ia seorang saudagar yang kaya raya, ia tidak berani berlaku gegabah di hadapan calon mertuanya yang seorang prabu di negeri itu. Dalam segala hal ia selalu berhati-hati.

      Sementara itu sang prabu Mambang Matahari juga tidak mau terlalu gegabah. Beliau harus mampu menghargai dirinya sendiri sebagai seorang prabu. Pada suatu hari sang prabu Mambang Matahari pergi berlayar untuk suatu kepentingan. Sebelum berangkat beliau berpesan kepada putra laki-lakinya yang bernama Tuan Muda Selat supaya berhati-hati menjaga adiknya jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

         Setelah sang prabu Mambang Matahari pergi berlayar. Tuan Muda Selat selalu mengajak bermain bersama-sama Tuan Muda Senaning calon iparnya. Bermacam-macam jenis permainan yang dilakukan. Tetapi yang paling sering dilakukan adalah gasing. Pada suatu hari Tuan Muda Selat sedang asyik bermain gasing dengan Tuan Muda Senaning. Karena asyiknya bermain keduanya hingga sering terlibat tertawa terbahak-bahak yang berkepanjangan. Lebih-lebih lagi sang Tuan Muda Selat. Ia lebih banyak lepas kontrol di saat tertawa terbahak-bahak kegirangan itu.

         Mendengar tertawa yang terbahak-bahak, yang dilakukan oleh Tuan Muda Selat itu Putri Cermin Cina yang sedang berada di dalam istana pun tersentak juga. Demi mendengar suara yang terbahak-bahak itu Putri Cermin Cina melongokkan kepalanya ke luar beranda istana. Ingin mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi.

          Sementara itu di saat yang sama Tuan Muda Senaning melempar gasingnya ditujukan ke gasing Tuan Muda Selat yang sudah terlempar sebelumnya. Memang mereka berdua sedang bermain bersuka ria mengadu gasing masing-masing. Celakanya ketika keduanya masih terdengar kegirangan, gasing Tuan Muda Selat yang melambung tinggi bergerak ke arah beranda istana tempat Putri Cermin Cina berada. Dan apa yang terjadi membuat semua orang yang melihatnya terkesima. Hal ini gara-gara gasing yang melayang tersebut jatuh persis di ubun-ubun Putri Cermin Cina. Seketika itu juga Putri Cermin Cina jatuh terkapar kesakitan.

         Melihat kejadian yang tidak diduga sebelumya itu kedua Tuan Muda yang sedang asyik bermain gasing segera lari ke arah Putri Cermin Cina jatuh terkapar berlumuran darah. Tuan Muda Selat dan Tuan Muda Senaning semakin tersentak setelah menyaksikan bahwa Putri Cermin Cina sudah tak sadarkan diri. Ringkas cerita Putri Cermin Cina yang cantik jelita itu menghembuskan nafas terakhir di pangkuan Tuan Muda Senaning disaksikan oleh Tuan Muda Selat.

         Setelah Tuan Muda Senaning yakin bahwa gadis yang dicntainya meninggal dunia, ia segera beranjak dari tempatnya. Serta merta menggapai sebuah tombak. Dalam waktu sesaat tombak itu ditusukkan ke arah perutnya sendiri.

“Aku menyusulmu Dinda! Aku tak mampu hidup sendiri di dunia!” teriaknya kemudian roboh tak bernyawa.

         Menyaksikan kenyataan seperti itu Tuan Muda Selat semakin kebinggungan. Ia sudah menerka tentu sang baginda akan marah besar. Hal ini terjadi di luar sepengetahuannya. Padahal sebelum sang prabu berangkat berlayar, dialah yang diserahi menjaga adiknya, Putri Cermin Cina. Karena binggungnya, yang dilakukan oleh Tuan Muda Selat hanya berteriak-teriak minta tolong. Dan setelah beberapa kerabat kerajaan dan tetangga berdatangan, mereka segera mengurus penguburan kedua remaja yang sudah saling jatuh cinta yang belum sempat menikah itu.

       Suasana tampak semakin haru ketika penguburan hendak dilakukan dan sang prabu Mambang Matahari datang dari berlayar. Sudah barang tentu kemarahan sang prabu tak dapat terbayangkan. Karena marahnya lalu sang prabu bersabda. Tempat di mana terjadi peristiwa saat Tuan Muda Senaning dan Tuan Muda Selat bermain gasing itu dikutuk.

“Kamu yang bersalah Selat. Oleh karena itu tempat kamu bermain gasingan ini saya sebut sebagai Kampung Selat.”

      Untuk melupakan kejadian yang sangat menyedihkan itu setelah Tuan Muda Senaning dan Putri cermin Cina dikubur, sang prabu segera pergi meninggalkan tempat. Yang berarti istananya pun ditinggalkan pula. Beliau membangun di tempat yang baru. Yang diberi nama Kampung Tengah Lubuk Ruso, yaitu kampung yang terletak di antara kampung Selat dengan kampung yang tempat kapalnya berlabuh saat sang prabu datang dari berlayar. Hingga kini cerita tersebut masih diyakini sebagai legenda yang dulu benar-benar terjadi. Apalagi setelah nama-nama kampung tersebut dikaitkan dengan nama-nama kampung yang sekarang ada di Kabupaten Batang Hari Propinsi Jambi.

Cerita ini disaduri dari tempat ini!

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they a...

Batu Badaong || Maluku Folklore

Once there, in a village located in Tanimbar Island (Maluku), there lived a rich man with a wife and 2 children that had already been teenagers. The children were extremely spoiled by their father so that they became lazy conceited children. They lives were so dependent upon other people. There were a lot of servants at their home. One day, the father passed away. Instead of being more mature because of the fact that they had no longer their father around, they were getting more spoiled. Their attitude toward their servants were not getting better. They often said rude words, and because of that all servants in their home felt that they couldn’t stay longer. They felt that they couldn’t accept to be treated in that way. ( To read the st ory in Bahasa Indonesia  click here) Then one day, all the servant left the home. Knowing that she had no longer people that could help her, the mother now took care of all the job at the house. Cleaning, cooking, watering flower, washi...

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu...