Skip to main content

"Penunggu" Rumah Tante|| Part 2

Note Kisah ini dialami oleh salah satu murid penulis di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar di bilangan Pamulang. Semua nama tempat di cerita ini adalah benar adanya. Cerita ini telah disetujui untuk diceritakan oleh yang bersangkutan.
"Penunggu" Rumah Tante || Part 1
Kisah Seram

Pukul 01.36 A.M
Aku mengacuhkan suara teriakan yang berasal dari luar rumah. Aku berpikir mungkin itu anak anak remaja yang memang sering berkeliaran tengah malam. Lagi pula teriakan itu terdengar samar, mungkin teriakan itu berasal dari tempat yang berjarak 50 meter atau lebih dari rumah tante ku. Aku pun mencoba kembali menutup mataku saat tiba-tiba

“Hoiiiiiiiiiiiiiiiiiii” terikan itu terdengar kencang sekarang. Aku tersentak dan langsung duduk di sofa. Jarak antara sofa dan jendela sekitar 3 meter, aku beringsut menuju jendela untuk melihat siapakah yang berteriak malam-malam begini di luar rumah tanteku. 

Sambil sesekali mengusap mataku yang masih terasa berat, aku mebuka gorden jendela yang berwarna kuning gading tersebut. Aku mencoba memfokuskan pengelihatanku karena halaman luar rumah tanteku yang hanya diterangi dengan lampu taman yang berwarna kuning. Aku melihat tak ada apa-apa. Aku melihat ke sebelah kiri taman, taka da apa-apa. Terus aku melihat ke sebelah kanan. Di saat irulah, rasanya aku ingin berteriak dan berlari. Tapi apa daya, aku hanya bisa menganga dan tubuhku cuma bisa bergetar ketakutan. 

Tepat di sebelah kanan taman, di bawah pohon jambu, aku melihat sesosok anak lelaki yang tingginya mungkin tidak lebih tinggi dari ku sedang menatap tajam kearahku. Baju yang dipakainya sobek disana sini dan memakai celana pendek. Dengan bantuan lampu taman yang berwarna kuning tersebut aku melihat wajah anak lelaki yang sangat mengerikan terssebut. Anak lelaki tersebut hanya memiliki wajah setengah. Wajahnya sepeti terpotong secara diagonal, menyisakan satu mata saja. 

Tak ada yang bisa kulakukan kecuali hanya menatap tatapan matanya yang mengerikan tersebut. Sosok itu tiba-tiba berjalan mendekatiku, sekujur tubuh ku kini dibanjiri keringat yang aku rasakan sangat dingin. Aku dapat melihat langkahnya yang sangat pelan menghampiriku dari pohon jambu tersebut. Semakin dekat ia menghampiriku, semakin jelas aku lihat potongan wajahnya yang menyisakan daging yang bergelayutan di potongan tersebut. Setelah berjalan beberapa langkah tiba tiba sosok anak lelaki tersebut berhenti, kemudian ia berteriak. Teriakan yang sama sebelum aku melihatnya tadi. Tiba-tiba dengan sekejap saja, sosok itu menghilang. Akupun langsung terkulai lemas di samping jendela. 

Entah apa maksud penunggu tersebut, tidak lama setelah ia menghilang, terikan itu kembali lagi. Akupun mengambil keempat bantal tadi dan menutup rapat telingaku, bermaksud agar aku tak mendengar terika itu. Sialnya, setelah aku tutup muka dan telingaku dengan bantal itu, suara itu seperti mendengung di telingaku.

Akupun langsung berlari menuju ruan keluaraga dan membesarkan volume tivi dengan volum yang sangat besar. Aku tidak memrhatikan siaran Telivisi tersebut. Suara televisi yang sangat kencang tersebut menghilangkan sedikit ketakutanku. Aku pun mulai menenangkan diri. Sesaat aku menyalakan tab yang aku tinggalkan tadi di sofa di depan tivi dan melihat jam. Pukul 01:44 A.M.

Pukul 02.00 A.M.
Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari lantai dua. Aku menenggok ke arah tangga. Tante ku turun kebawah sambil mengusap matanya.

“Ki, suara Tivinya jangan kenceng-kenceng, udah malem. Kenceng banget itu” katanya
Aku pun langsung mengecilkan suara Telivisi tersebut.

“Lagian udah malem bukannya tidur malah masih nonton TV” lanjutnya. Kemudian ia menaiki tangga lagi.

Aku pun melanjutkan menonton telivisi. Aku mengatur alarm telivisi agar mati dengan sendirinya setelah dua jam. Kemudian aku tidur di lantai beralaskan karpet di depan telivisi. Aku ambil bantal tersebut. Aku tidak tahu aku tertidur pukul berapa, tetapi saat aku terbangun jam sudah menunjukan pukul 05.00 A.M. Aku pun baru menyadari tidak ada bantal di sampingku. Aku melihat kearah ruang tamu. Bantal tersebut telah tertumpuk rapi di sofa hitam di ruangan tersebut.

Pukul 06.15 A.M
Tante sedang sibuk di dapur bersama bude menyiapkan sarapan

“Bu de, itu yang naro bantal di sofa bude ya?” kataku sambil menunjuk ke ruang tamu

Bude pun hanya menggeleng dan berkatang “Bude belum beres-beres” katanya

Akupun kemudian bertanya kepada tante

“Tante, semalem om turun kebawah ya?” tanyaku

“Turun? Nggak tuh emang kenapa? Tanyanya sambil sibuk mengolah masakan

“Nggak, soalnya jam 12-an aku ngelihat Om keluar dari kamar mandi terus naik ke atas” jelasku

“Keluar dari kamar mandi? Ngapain ke kamar mandi bawah. Orang di kamar tante ada kamar mandinya ko. Tuh tanya om sendiri” kata tante sambil menunjuk om yang sedang menuruni tangga. Akupun langsung menanyainya

“Om, semalem turun ke bawah?” tanyaku

“Jam berapa? Kalo jam 7 ia, turun buat makan” katanya sambil tertawa

“Bukan jam tujuh, tapi sekitar jam 12” kataku.

“Nggak ah” katanya

Aku pun terdiam

Tiba-tiba tanteku nyeletuk

“Mungkin kamu lagi diisengin” katannya

“Maksudnya diisengin?” tanyaku

“Ya diisengin ama penunggu rumah ini” jawab tanteku sekenanya

“Oiya tante semalem pintu dapur bunyi-bunyi terus aku liat anak kecil di halaman depan”kataku mengingat kembali kejadian semalam.

“Haha, benerkan diisengin. Dulu temen om juga pernah diisengin waktu nginep di sini. Dia nginep tidur di ruang tamu. Pas bangun tubuhnya biru biru semua kaya lebam. Katanya orang-orang si dia dicubit setan” Jelas om ku panjang lebar

“Makanya jangan aneh-aneh” lanjutnya

Akupun terhenyak. Aku teringat perkataan tetanggaku sehari yang lalu kalo rumah tanteku tersebut ada penunggunya. Lantas, mengapa penunggu tersebut menggangguku semalam, dan kenapa om ku berkata untuk jangan “aneh-aneh?” Akupun teringat juga permainan gitar ku dan nyayianku yang sangat keras kemarin. Apakah hal itu “mereka” anggap aneh? Entahlah.
…………………………………………………...............TAMAT……………………………….............…………….

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Soal Argumentative Text dan Kunci Jawabannya (Floating Breakfast)

Halo sahabat kebuncerita apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal argumentative text . Contoh soal ini dapat kalian gunakan untuk melatih kemampuan membaca kalian ataupun dapat juga digunakan sebagai bahan latihan membaca murid di dalam kelas. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya jika kalian ini menggunakan contoh soal reading ini.   Baca Juga:  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Man, The Boy and The Donkey) Baca Juga :  Contoh Soal Narrative Text dan Kunci Jawabannya (The Grasshoper and The Toad)   The floating breakfast via https://cococollection.com If you follow luxury resorts or travel influencers on Instagram, odds are good that you have seen at least one "floating breakfast." In case you are not familiar with them, here is what to know: they are your typical upscale hotel room service breakfast -- think toast, fruit, coffee, and the like -- served in a pool or hot tub instead of in bed. Usually, they are placed

Contoh soal test TOEFL dan Pembahasannya |Set 3

Halo sahabat Kebun Cerita, apa kabarnya? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan contoh soal TOEFL dan cara pengerjaannya. Contoh soal test Bahasa Inggris ini diadaptasi buku Barron’s How to Prepare the TOEFL. Contoh soal TOEFL ini dapat kalian gunakan sebagai bahan latihan untuk mengukur kemampuan grammar Bahasa Inggris kalian. Selamat membaca dan mengerjakan.  Contoh soal Test TOEFL dan Pembahasannya | Set 1 Contoh soal Test TOEFL dan Pembahasannya | Set 2 Contoh soal Test TOEFL dan Pembahasannya | Set 3 via https://wallpaperaccess.com 1.     … small specimen of the embryonic fluid is removed from a fetus, it will be possible to determine whether the baby will be born with birth defects. a.      A b.     That a c.      If a d.     When it is a 2.     To generate income, magazine publishers must decide whether to increase the subscription price or… a.      to sell advertising b.     if they should sell advertising c.      selling adve

The Legend of Putri Cermin Cina || Jambi Folklore (English Version)

This Folklore or Cerita Rakyat happened in a place in Jambi Province, Indonesia. The story tells about the life of Putri Cermin Cina. This story is written in English and to read story in Bahasa Indonesia please click here! Long time ago, there was a kingdom in Jambi that was ruled by a king named Sultan Mambang Matahari. Sultan Mambang Matahari had a son named Tuan Muda Selat and a daughter named Putri Cermin Cina. The son of the king was handsome but he was such a reckless boy while the daughter is beautiful. She had a white skin like a Chinese girl and because of the skin she had then she was call “Putri Cermin Cina”. One day, a well-known merchant visited the kingdom. That merchant name was Tuan Muda Senaning. He and his crews visited the kingdom because they had some trade business. The arrival of Tuan muda Senaning was welcome kindly by the king. The king then welcomed Tuan Muda Senaning with a banquette. Together with his son and his daughter, the king asked Tuan mu